Amerika Serikat (AS) mengutuk uji coba rudal balistik jarak jauh yang diluncurkan Korea Utara pada Kamis (13/4) pagi waktu setempat.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, negara itu mengecam tindakan Korut dan mengatakannya sebagai pelanggaran yang terang-terangan.
"Peluncuran ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB dan secara sia-sia meningkatkan ketegangan dan berisiko mengacaukan situasi keamanan di kawasan itu," kata Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson.
Menurutnya, Presiden Joe Biden dan tim keamanan tengah menilai situasi itu, dengan berkoordinasi erat bersama seluruh sekutunya, khususnya Jepang dan Korea Selatan terkait permusuhan yang terus diperlihatkan oleh Korea Utara.
"Tindakan ini menunjukkan bahwa Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) terus memprioritaskan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik yang melanggar hukum atas kesejahteraan rakyatnya," kata Watson, seraya mendesak semua negara untuk mengutuk pelanggaran itu.
Seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Kamis (13/4), AS menyerukan pemerintah Korut untuk datang ke meja perundingan dan menghentikan kegiatan peluncuran rudalnya yang akhir-akhir ini sering mereka lakukan.
Berdasarkan laporan dari militer Korel, tetangganya itu telah membuat provokasi besar dengan menembakan rudal di dekat Pyongyang pada pukul 7.23 pagi waktu setempat dan mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Atas tembakan rudal yang mengkhawatirkan tersebut, pemerintah Jepang sempat mengeluarkan perintah yang mendesak warganya untuk berlindung di ruang bawah tanah, sebelum akhirnya perintah itu dicabut dalam 20 menit kemudian.