Berita

Representative Images/Net

Dunia

Gunakan Kekuatan yang Berlebih, Empat Tentara Meksiko Dituduh Membunuh Lima Warga Sipil

SELASA, 11 APRIL 2023 | 11:06 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Empat tentara Meksiko dituduh melakukan pembunuhan terhadap lima warga sipil yang sedang berkendara pada Februari lalu di kota perbatasan Nuevo Laredo.

Tuduhan itu dilontarkan oleh Kantor Jaksa Agung Meksiko, dengan seorang hakim negara itu sendiri telah memerintahkan penahanan terhadap keempat anggota militer itu.

Seperti dikutip dari Malaymail, Selasa (11/4), para tentara itu dilaporkan melepaskan tembakannya ke sebuah kendaraan yang berisi tujuh orang penumpang dan sedang melaju di Nuevo Laredo, kota yang sering menjadi tempat kekerasan dan pengedaran narkoba.

Menurut pengakuan militer, mereka mendengar suara tembakan ketika sedang melakukan patroli, dan melihat truk pick-up tanpa lampu atau plat tiba-tiba melaju kencang dan menabrak kendaraan yang sedang parkir, yang membuat mereka curiga.

“Mendengar suara berisik, personel militer menembakkan senjata mereka,” katanya.

Penembakan senjata yang dilakukan secara membabi buta itu telah membuat lima warga sipil Meksiko tewas di tempat, dan satu luka-luka, sementara satu lainnya baik-baik saja.

Atas insiden tersebut, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Human Rights Watch (HRW) menuduh tentara telah menggunakan kekuatannya yang berlebihan kepada masyarakat sipil.

“Pengerahan tentara Meksiko untuk penegakan hukum dan memerangi kejahatan terorganisir telah menyebabkan meluasnya pelanggaran hak asasi manusia di negara itu,” kata kelompok advokasi HRW.

Sejak menjabat pada tahun 2018 lalu, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador telah memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada angkatan bersenjatanya untuk menjalani banyak pekerjaan, termasuk mengawasi pengedaran narkoba, pelabuhan dan bea cukai serta proyek infrastruktur besar di negaranya, yang sering menjadi bumerang sendiri bagi masyarakat setempat, yang mengalami kekerasan militer.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya