Berita

Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 1998 (Siaga 98), Hasanuddin/Ist

Politik

Ada Upaya Sistematis Recoki KPK, Siaga 98: Banyak Pihak Terganggu dengan Penyelidikan Formula E dan LHKPN Tak Wajar

SENIN, 10 APRIL 2023 | 00:42 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan tetap solid dan waspada terhadap adanya upaya sistematis yang mengganggu kerja pemberantasan korupsi di tanah air.

Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 1998 atau Siaga 98, Hasanuddin mengatakan, saat ini terlihat ada upaya sistematis mengganggu kerja pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK.

"Ada banyak pihak yang terganggu dengan penyelidikan Formula E dan LHKPN tak wajar penyelenggara negara," ujar Hasanuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (9/4).

Tidak hanya itu, Hasanuddin melihat ada pihak yang juga mengincar posisi pimpinan KPK. Lantaran era Firli Bahuri dkk akan berakhir pada tahun ini setelah mengemban tugas sejak 2019.

"Dan menganggap pimpinan KPK saat ini sebagai batu sandungan. Ini pertarungan memperebutkan KPK. Ada sekelompok orang, segolongan orang, yang hendak merebut kembali KPK dengan berbagai cara," tutur Hasanuddin.

Hasanuddin menilai, polemik yang terjadi saat ini bukan semata soal pemberhentian Brigjen Endar Priantoro dari jabatan Direktur Penyelidikan KPK.

"Kami berharap pimpinan KPK dan Dewas KPK tetap solid dan waspada. Ini masa transisi, ada pemilihan pimpinan dan Pemilu 2024. Bagaimanapun juga, dengan UU KPK 19/2019 yang baru, KPK tetaplah komisi indendenden yang bekerja melakukan pemberantasan korupsi, bebas dari pengaruh kekuasaan manapun juga, dan banyak pihak yang khawatir. Semua masih berharap KPK tak dilemahkan seperti saat ini," pungkas Hasanuddin. Jamaludin, Minggu 9 April 2023
------------------

KPK, LHKPN, Formula E, Siaga 98, Hasanuddin

Ada Upaya Sistematis Ganggu Kerja KPK, Siaga 98: Banyak Pihak Terganggu dengan Penyelidikan Formula E dan LHKPN Tak Wajar

RMOL. Pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan tetap solid dan waspada terhadap adanya upaya sistematis yang mengganggu kerja pemberantasan korupsi di tanah air.

Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 1998 atau Siaga 98, Hasanuddin mengatakan, saat ini terlihat ada upaya sistematis mengganggu kerja pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK.

"Ada banyak pihak yang terganggu dengan penyelidikan Formula E dan LHKPN tak wajar penyelenggara negara," ujar Hasanuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (9/4).

Tidak hanya itu, Hasanuddin melihat ada pihak yang juga mengincar posisi pimpinan KPK. Lantaran era Firli Bahuri dkk akan berakhir pada tahun ini setelah mengemban tugas sejak 2019.

"Dan menganggap pimpinan KPK saat ini sebagai batu sandungan. Ini pertarungan memperebutkan KPK. Ada sekelompok orang, segolongan orang, yang hendak merebut kembali KPK dengan berbagai cara," tutur Hasanuddin.

Hasanuddin menilai, polemik yang terjadi saat ini bukan semata soal pemberhentian Brigjen Endar Priantoro dari jabatan Direktur Penyelidikan KPK.

"Kami berharap pimpinan KPK dan Dewas KPK tetap solid dan waspada. Ini masa transisi, ada pemilihan pimpinan dan Pemilu 2024. Bagaimanapun juga, dengan UU KPK 19/2019 yang baru, KPK tetaplah komisi independen yang bekerja melakukan pemberantasan korupsi, bebas dari pengaruh kekuasaan manapun juga, dan banyak pihak yang khawatir. Semua masih berharap KPK tak dilemahkan seperti saat ini," pungkas Hasanuddin.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya