Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Ist

Publika

Tim Kerja Cuci Uang, Sri Mulyani Cuci Tangan

OLEH: ADIAN RADIATUS
SABTU, 08 APRIL 2023 | 02:45 WIB

BANGSA Indonesia tampaknya tengah mengalami malapetaka kepemimpinan yang cenderung membahayakan sendi-sendi kehidupan bernegara yang sehat dan bertanggung jawab. Hal ini buntut berbagai kasus koruptif, gratifikasi masif dan pencucian uang, serta illegal transaction lainnya.

Kepemimpinan di Kementerian Keuangan ternyata menghadirkan skandal tersebut. Menggeser hak milik harta negara menjadi milik pribadi-pribadi di bawah jajaran tim kerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Baik Direktorat Pajak maupun Bea dan Cukai.

Ironisnya Sri Mulyani seakan meyakini bahwa para pejabat di lingkungannya adalah orang-orang jujur, bersih, bahkan suci.

Lantas bagaimana dengan terkuaknya perbuatan pencucian uang dengan beragam modus? Untungnya PPATK memiliki tingkat kewenangan tinggi dalam hal penelusuran suatu transaksi.

Tentu saja sudah lebih dari dua pekan Sri Mulyani bergelut dari kegundahan untuk bisa bersiasat menghadapi selain publik tentu saja DPR dan KPK utamanya.

Meskipun DPR tampak begitu serius namun tak pelak tingkat kehati-hatiannya cukup menunjukkan kekhawatiran bila menyangkut kebocoran keuangan negara.

Publik memang semakin sulit mempercayai mereka yang duduk di badan legislatif itu, meskipun tak semuanya. Beberapa partai cukup terbuka bagi anggota dewannya untuk bersikap.

Namun bagaimanapun money laundry scandal tak pelak adalah tanggung jawab badan eksekutif pemerintah dan straight ahead-nya adalah Sri Mulyani. Karena jaminan moral tata pengelolaan uang negara berada di tangan posisi Menteri Keuangan.

Satu per satu oknum korupsi berjamaah di Kemenkeu harus dikupas tuntas. Sehingga dapat menguak tabir benang kusut persengkongkolan perkorupsian dengan metode pencucian uang itu yang telah membodohi pimpinan kementeriannya atau justru sang menteri yang malah terkesan bersikap masa bodoh selama ini dengan pengabaian laporan berkala PPATK yang infonya sudah ratusan kali itu.

Yang jelas Sri Mulyani bukan orang yang bodoh. Bahkan acapkali bersikap seakan orang lain itu bodoh atau dapat dibodohi yang dikenal sebagai diplomasi pembodohan. Namun yang lebih miris bila pembodohan dipandang sebagai semua itu dapat diatur oleh dirinya semata-mata.

Sri Mulyani saat ini hanya tinggal satu kartu truf yang dimilikinya, yakni presiden. Dan apakah presiden bersedia menjadi "joker"-nya akan sangat tergantung laporan apa yang dimilikinya terkait seluruh transaksi pemakaian uang negara atas kebijakan-kebijakan darurat maupun strategis nonprofit yang menggunakan dana negara namun terdapat unsur pidana hukum negara di dalamnya.

Bila presiden tak pernah sama sekali ikut campur terhadap tata kelola uang negara di Kementerian Keuangan, maka keberanian presiden untuk membantu badan antikorupsi KPK beserta PPATK dengan memberhentikan Sri Mulyani dan memerintahkan pemeriksaan menyeluruh di semua jajaran Kemenkeu tanpa kecuali.

Sebab bila tidak, maka sementara tim kerjanya asyik mencuci uang, Sri Mulyani dengan ringannya "cuci tangan" tanpa rasa bersalah apapun.

Penulis adalah pemerhati sosial politik

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya