Presiden Peru Pedro Castillo/Net
Pemerintah Peru memerintahkan penarikan duta besarnya dari Kolombia karena menolak campur tangan Presiden Kolombia Gustavo Petro.
Kementerian Luar Negeri Peru pada Rabu (29/3) mengatakan, keputusan penarikan Duta Besar Felix Denegri Boza dari Kolombia sudah dipertimbangkan dengan baik.
"Keputusan ini menanggapi campur tangan berulang dan ekspresi ofensif dari Presiden Gustavo Petro yang terus mendistorsi realitas dengan mengabaikan fakta bahwa sebuah kudeta pada 7 Desember 2022, yang dilakukan mantan Presiden Pedro Castillo di Peru," kata pernyataan tersebut.
Keputusan itu diambil setelah Petro dalam KTT Ibero-Amerika, di ibukota Republik Dominika pada Sabtu (25/3) mengatakan bahwa seharusnya Castillo hadir dalam pertemuan tersebut, bukannya di penjara.
“Hari ini dia seharusnya ada di sini. Mereka membawanya keluar (dari pertemuan). Dia di penjara,†katanya di depan Menteri Luar Negeri Peru Ana Cecilia Gervasi.
Sejak pemakzulan mantan presiden Peru itu, Petro terus menerus mengkritik pemerintahan Peru. Ia mengatakan rekannya itu adalah korban kudeta yang semakin merusak hubungan diplomatik kedua negara itu.
"Sikap Presiden Petro dan ekspresi intervensionisnya yang terus menerus telah secara serius merusak hubungan bersejarah persahabatan, kerja sama, dan saling menghormati yang telah ada antara Peru dan Kolombia," tambah Kemlu Peru, seperti dimuat
Anadolu Agency.
Pada akhir Febuari lalu, pemerintahan Presiden Dina Boluarte juga telah menarik duta besarnya dari Meksiko, karena pernyataan serupa dari Presiden Andres Manuel Lopez Obrador yang menyatakan dukungannya kepada Castillo.