Rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia mendapat tanggapan dari NATO, mengatakan itu sebagai langkah berbahaya dan tidak bertanggung jawab.
Berbicara pada Minggu (26/3), Juru Bicara NATO Oana Lungescu mengatakan mereka waspada atas pengumuman Presiden Vladimir Putin yang mengatakan bahwa Moskow akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan hulu ledak taktis di Belarusia pada awal Juli.
“Retorika nuklir Rusia berbahaya dan tidak bertanggung jawab. NATO waspada, dan kami memantau situasi dengan cermat,†kata Lungescu, seperti dikutip dari
The National, Senin (27/3).
Sekutu NATO bertindak dengan penuh rasa hormat terhadap komitmen internasional mereka, menurutnya, sementara Rusia secara konsisten telah melanggar komitmen pengendalian senjata, yang terbaru Moskow menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian START Baru.
Bulan lalu, Putin mengatakan bahwa Moskow akan menangguhkan partisipasi dalam perjanjian START Baru.
Ini membuat NATO meradang dan telah mendesak Moskow untuk kembali mematuhi pakta tersebut "dengan itikad baik".
Pemerintah Ukraina juga mengkritik langkah nuklir Putin, di mana Kementerian Luar Negeri menggambarkannya sebagai langkah provokatif Moskow yang merusak sistem keamanan internasional secara keseluruhan.
“Rusia sekali lagi menegaskan ketidakmampuan kronisnya untuk menjadi penjaga senjata nuklir yang bertanggung jawab sebagai alat pencegahan perang, bukan sebagai alat ancaman dan intimidasi,†kata kementerian tersebut.
Putin mengatakan pada Sabtu bahwa visinya tidak akan melanggar janji non-proliferasi nuklir dan Rusia tidak akan menyerahkan kendali senjata ke Belarusia, sekutu utamanya.
Dalam pengumumannya yang disiarkan di televisi pemerintah, dia mengatakan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah meminta penempatan senjata tersebut. Minsk belum berkomentar secara terbuka tentang pengumuman Putin.