Poster yang dibawa oleh Forum Internasional untuk Sekuler Bangladesh (IFSB) saat melakukan aksi demonstrasi yang digelar di depan Gedung PBB, di Jenewa pada Sabtu, 25 Maret 2023/Net
Bangladesh masih memperjuangkan agar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan 25 Maret sebagai Hari Genosida Sedunia. Ini untuk memperingati dan mengakui kejahatan genosida yang dilakukan militer Pakistan di Bangladesh pada tahun 1971.
Wakil Komisaris Tinggi Bangladesh, Andalib Elias mengatakan pihaknya akan terus menuntut PBB mengakui kejahatan genosida yang dilakukan Pakistan.
“Sejak 2017 lalu, kami telah mengamati hari ini sebagai hari genosida Bangladesh. Kami telah mengejar dua hal dari PBB, untuk mendeklarasikan ini sebagai hari genosida dan pengakuan atas apa yang terjadi di Bangladesh pada tahun 1971 sebagai genosida,†kata Andalib Elias, seperti dikutip
ANI News.
Atas tragedi yang terjadi 52 tahun lalu itu, Forum Internasional untuk Sekuler Bangladesh (IFSB) di Swiss, dan 25 diaspora Dhaka dari Eropa bergabung menggelar demonstrasi di depan gedung PBB di Jenewa.
Para demonstran yang berkumpul di depan kantor PBB, mengutuk tentara Pakistan atas penyiksaan, pelecehan seksual, dan pembunuhan massal yang terjadi pada 1971 lalu.
"Pada hari ini (25 Maret) tahun 1971, tentara Pakistan menyerang orang tak bersenjata di tengah malam dan membunuh ribuan orang dan dalam sembilan bulan berikutnya, mereka membunuh sembilan juta orang di Bangladesh. Ini adalah salah satu genosida paling brutal yang pernah ada," kata wakil komisaris Bangladesh.
Meski peristiwa itu telah berlalu setengah abad yang lalu, namun PBB belum juga mendeklarasikan genosida yang dilakukan Pakistan, yang membuat aktivis dan pemerintah Bangladesh mengekspresikan kemarahannya pada peringatan kali ini.