Berita

Representative images/Net

Dunia

Sentimen Fentanil Terus Berlanjut, Menlu Meksiko Salahkan Warga AS sebagai Penyelundup Utama

KAMIS, 23 MARET 2023 | 14:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Penyelundup utama yang memperdagangkan fentanil dari Meksiko ke Amerika Serikat (AS) adalah warga negara AS sendiri, bukan kartel atau masyarakat Meksiko.

Begitu yang disampaikan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard pada Rabu (22/3), di tengah sentimen yang meningkat atas upaya saling tuduh antara kedua negara terkait maraknya perdagangan fentanil.

"Jumlah terbesar orang yang ditangkap dengan fentanil adalah warga negara AS. Mereka bukan migran dan bukan orang Meksiko. Inilah (kenyataannya)," kata Ebrard.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh Ebrard ketika ia mengadakan pertemuan dengan jaksa di negaranya untuk melihat catatan pedagang fentanil yang pernah ditangkap di Meksiko.

Pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Meksiko sejalan dengan temuan dari lembaga think tank AS, Cato Institute, yang mencatat pada 2021 lalu bahwa warga AS menyumbang sekitar 86,3 persen pengedar fentanil yang dihukum, dengan 90 persen penyitaan fentanil terjadi di titik perlintasan resmi.

Menurut lembaga itu, perdagangan obat terlarang terjadi karena lemahnya pengawasan oleh aparat keamanan AS kepada warga negaranya yang melintas di perbatasan, sehingga jalur itu digunakan sebagai tempat penyelundupan oleh warga AS.

Namun, seperti dimuat Anadolu Agency, produksi fentanil yang diduga dilakukan di laboratorium Meksiko itu tetap disebut menjadi tantangan yang signifikan dalam perjuangan melawan perdagangan narkoba di negaranya.

Sejauh ini AS mencatat lebih dari 105.000 kematian pada tahun lalu, dengan pemerintah AS menyalahkan Meksiko yang dianggap tidak mengontrol dengan benar produksi fentanil dan kartel-kartel narkoba di negaranya, sehingga menyebabkan krisis fentanil di AS.

Tuduhan itu telah membuat pemerintah Meksiko marah, dan memicu hubungan kedua negara yang kini menjadi menegang karena fentanil.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya