Berita

Menteri Kesehatan Tanzania Ummy Mwalimu/Net

Dunia

Virus Marburg Makin Menyebar di Tanzania, Lima Warga Meninggal

RABU, 22 MARET 2023 | 09:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penyakit misterius yang menewaskan lima orang di Tanzania akhirnya diidentifikasi sebagai demam berdarah Marburg.

Keterangan tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Tanzania Ummy Mwalimu pada Selasa (21/3) waktu setempat.

"Hasil laboratorium kesehatan masyarakat kami telah mengkonfirmasi bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus Marburg," kata Mwalimu, seperti dikutip dari AFP, Rabu (22/3).

Ia kemudian mengimbau warga untuk tetap tenang dan meyakinkan bahwa pemerintah telah berhasil mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.

“Tidak perlu panik atau menghentikan kegiatan ekonomi karena Tanzania bukan yang pertama. Kami memiliki semua yang kami butuhkan untuk mengendalikan penyakit menular ini,” kata Mwalimu.

"Tiga pasien telah mendapat perawatan di rumah sakit, saat ini pihak berwenang sedang melacak 161 kontak,"  tambahnya.

Negara Afrika Timur itu pekan lalu mengirim tim tanggap cepat ke wilayah barat laut Kagera yang berbatasan dengan Uganda untuk menyelidiki penyakit tersebut.

Wabah sebelumnya dan kasus sporadis telah dilaporkan di Afrika Selatan, Angola, Kenya, dan Republik Demokratik Kongo.

Virus Marburg adalah mikroba yang sangat berbahaya yang menyebabkan demam parah, sering disertai pendarahan dan kegagalan organ.

Itu adalah bagian dari apa yang disebut keluarga filovirus yang juga mencakup Ebola, yang telah mendatangkan malapetaka pada beberapa wabah sebelumnya di Afrika.

Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) memuji reaksi cepat Tanzania terhadap wabah tersebut, menambahkan bahwa pihaknya siap untuk memastikan "tidak ada celah dalam menanggapi."


"Saya meminta anggota masyarakat untuk bergandengan tangan dengan pemerintah untuk memastikan bahwa kontak teridentifikasi dan mereka yang membutuhkan perawatan diberikan pada waktu yang tepat," kata perwakilan negara WHO Zabulon Yoti.

Virus ini mengambil namanya dari kota Marburg di Jerman, tempat pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967, di laboratorium tempat para pekerja melakukan kontak dengan monyet hijau yang terinfeksi yang diimpor dari Uganda.

Hewan tersebut dapat menularkan virus ke primata dalam jarak dekat, termasuk manusia, dan penularan dari manusia ke manusia kemudian terjadi melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya.

Tingkat kematian dalam kasus yang dikonfirmasi berkisar antara 24 persen hingga 88 persen pada wabah sebelumnya, tergantung pada jenis virus dan manajemen kasus, menurut WHO.

Saat ini tidak ada vaksin atau perawatan antivirus, tetapi perawatan potensial, termasuk produk darah, terapi kekebalan dan terapi obat, serta calon vaksin awal sedang dievaluasi, kata WHO.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya