Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev/Net
Perjanjian gencatan senjata atau trilateral 9 November 2020 gagal dipatuhi oleh Armenia.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyampaikan kekecewaannya itu dalam pidatonya selama pertemuan puncak luar biasa Organisasi Negara-negara Turki di Ankara pada Kamis (16/3).
Ia menuduh Armenia tidak memenuhi komitmennya pada perjanjian itu karena sampai saat ini Armenia tidak membuka "Koridor Zangezur" - jalan yang dapat menhubungkan Azerbaijan dengan beberapa negara tetangga, termasuk Turki - dan juga tidak menarik pasukannya dari perbatasan.
“Meskipun Armenia mengakui integritas teritorial dan kedaulatan Azerbaijan di Praha dan di Sochi pada 2022, nyatanya ia belum sepenuhnya menarik pasukannya dari wilayah Azerbaijan," kata Aliyev.
Pasukan Armenia bersama dengan pasukan ilegal masih terlihat di perbatasan Nagorno Karabakh, yang dalam beberapa minggu terakhir kembali memicu provokasi sehingga menyebabkan ketegangan kembali meletus.
"Armenia juga mengelak dari komitmennya untuk membuka Koridor Zangezur," kata Aliyev, seperti dikutip dari
New Am. Akibat pendudukan Armenia di perbatasan, banyak ranjau yang terpasang di wilayah itu, yang menjadikan Azerbaijan "negara yang paling banyak dipenuhi ranjau di dunia".
“Sejak perang Karabakh kedua, yaitu sejak November 2020, sekitar 300 orang Azerbaijan tewas atau luka parah akibat ranjau darat,†lanjut Aliyev.
Armenia telah menandatangani kesepakatan damai dan gencatan senjata tetapi telah melanggarnya, maka Yerevan harus bertanggung jawab terkait hal ini, menurut Aliyev.