Berita

Presiden AS Joe Biden terbang ke San Diego dan melakukan konferensi pers bersama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak terkait program AUKUS/Net

Dunia

AS Tepis Kekhawatiran China: Mitra AUKUS telah Perjelas Komitmen untuk Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

RABU, 15 MARET 2023 | 07:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Program kapal selam bertenaga nuklir AUKUS yang dikumandangkan para pemimpin Australia, Inggris dan AS, di California baru-baru ini, ditanggapi serius oleh Beijing.

Beijing mengatakan, ketiga negara hanya mementingkan geopolitik mereka sendiri.

Rincian terbaru menyebutkan bahwa Australia akan menghabiskan hingga 368 miliar dolar AS pada 2055 untuk membangun armada baru yang terdiri dari delapan kapal selam bertenaga nuklir di Adelaide di bawah proyek pertahanan termahal dalam sejarah negara tersebut.


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, rencananya itu muncul dari mentalitas khas Perang Dingin yang hanya akan memotivasi perlombaan senjata dan merusak stabilitas dan perdamaian regional. Wang menegaskan bahwa itu adalah langkah yang berbahaya.

Presiden AS Joe Biden terbang ke San Diego untuk tampil bersama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak saat mereka memuji kemitraan nuklir berusia 18 bulan yang memungkinkan Australia mengakses kapal selam bertenaga nuklir, yang lebih tersembunyi dan lebih mampu daripada kapal bertenaga konvensional, sebagai penyeimbang penumpukan militer China.

Biden menekankan kapal selam AUKUS tidak akan membawa senjata nuklir apa pun.

Sementara Albanese mengatakan dia tidak berpikir kesepakatan itu akan merusak hubungannya dengan China, yang menurutnya telah membaik dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, dalam pernyataan Selasa Wang mengulangi klaim China bahwa AUKUS menimbulkan risiko serius proliferasi nuklir dan melanggar objek dan tujuan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.

"Ketiga negara mengklaim bahwa mereka akan mematuhi standar non-proliferasi nuklir tertinggi, yang merupakan penipuan murni," kata Wang, menuduh ketiganya memaksa Badan Energi Atom Internasional untuk memberikan pengesahannya.

Berbicara dalam panggilan video dengan wartawan Senin malam, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel J Kritenbrink mengatakan ketiga pemimpin telah mencoba bersikap transparan.

“Mitra AUKUS telah memperjelas niat kami, termasuk komitmen kami terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Kritenbrink.

"Kami telah berkomitmen pada standar keselamatan dan nonproliferasi tertinggi, dan kami berharap dapat terus terlibat dengan teman, mitra, dan sekutu kami di kawasan ini," tambahnya.

Seperti Quad - kelompok yang terdiri dari Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat - AUKUS menjadi salah satu dari beberapa pengaturan keamanan yang dipimpin AS yang dikecam Beijing, mencelanya sebagai sisa-sisa Perang Dingin.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya