Parlemen Afrika Selatan/Net
Di tengah banyaknya serangan yang diluncurkan Israel di Palestina, Parlemen Afrika Selatan mengeluarkan resolusi untuk menurunkan hubungan dengan Tel Aviv.
Mosi itu telah disahkan oleh 208 suara dukungan, dan 94 suara menolak untuk menurunkan kedutaannya di Israel menjadi kantor penghubung. Sikap itu, sebagai tanggapan atas banyaknya pelanggaran yang dilakukan Israel.
“Kami berharap ini bisa menjadi langkah pertama dalam menekan Israel untuk mematuhi hak asasi manusia, mengakui hak rakyat Palestina, hak mereka untuk hidup, dan juga kembali ke meja perundingan,†kata anggota Partai Kebebasan Nasional (NFP), Ahmed Munzoor Shaik Emam yang memperkenalkan mosi tersebut.
Berdasarkan laporan yang dimuat
Anadolu Agency pada Jumat (10/3), banyak warga Afrika Selatan yang mendukung perjuangan dari Palestina, karena mereka pernah mengalami nasib serupa di era apartheid.
Menanggapi langkah tersebut, kelompok advokasi Media Review Network (MRN) memuji upaya yang dilakukan parlemen, sebagai tindakan yang berani untuk menunjukkan solidaritas yang tinggi.
Kelompok itu pun berharap agar pemerintah bisa menindaklanjuti seruan untuk menurunkan hubungannya dengan Israel.
“Kami juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera melaksanakan mosi penting ini. MRN menyerukan kepada pemerintah untuk melangkah lebih jauh dan memutuskan semua hubungan diplomatik, ekonomi dan militer dengan rezim Zionis saat ini," ujarnya.
Beberapa kelompok hak sipil pun turut menyambut baik mosi tersebut. Sejauh ini, Kementerian Luar Negeri Israel sendiri belum membuka suara terkait langkah yang akan dilakukan oleh Afrika Selatan kepada negaranya.