Berita

Petugas berjaga di depan gedung parlemen Georgia saat aksi massa mulai berbuntut kericuhan yang dipicu oleh RUU agen asing, Kamis 9 Maret 2023/Net

Dunia

Digeruduk Massa, Parlemen Georgia Batalkan RUU Agen Asing

JUMAT, 10 MARET 2023 | 06:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah protes besar-besaran yang membuat lusinan orang luka-luka, partai yang berkuasa di Georgia  akhirnya mengumumkan akan mencabut RUU agen asing yang memicu protes besar dan penuh kekerasan di ibu kota, Tbilisi.

"Kami telah memutuskan untuk menarik tanpa syarat RUU agen asing tanpa syarat apa pun," kata partai Georgian Dream pada Kamis (9/3) dalam pernyataan yang disiarkan oleh penyiar publik negara itu.

Ia meluruskan bahwa ada label palsu 'hukum Rusia'  yang dilampirkan pada RUU tersebut, sehingga menimbulkan salah arti dan diterima dengan cara pandang yang salah dari sebagian masyarakat.

“Kita harus sangat berhati-hati tentang perdamaian, ketenangan, dan pembangunan ekonomi di negara kita, serta kemajuan Georgia di jalur integrasi Eropa,” kata Partai itu, menambahkan alangkah baiknya energi setiap warga dihabiskan bukan untuk konfrontasi, tetapi untuk pembangunan negara ke arah yang benar.

Rancangan undang-undang tersebut mewajibkan individu, organisasi masyarakat sipil, dan outlet media untuk mendaftar sebagai "agen asing" jika mereka menerima setidaknya 20 persen pendanaan dari luar negeri, yang memicu kritik bahwa undang-undang tersebut terinspirasi oleh undang-undang serupa di Rusia yang digunakan untuk membungkam perbedaan pendapat.

Di bawah RUU itu, kelompok non-pemerintah dan media akan menjadi sasaran jika mereka mengambil alih 20 persen pendanaan dari luar negeri.

Aksi protes pecah di Tbilisi pada Rabu sore dan berlangsung selama berjam-jam. Upaya aparat memadamkan kerusuhan yang dipicu oleh penentangan terhadap RUU agen asing itu berubah menjadi kekerasan selama berjam-jam dengan lusinan orang luka-luka.

Massa yang telah berkumpul berhari-hari di depan gedung parlemen, menunjukkan amarahnya dengan merangsek ke pagar pembatas. Aparat mencoba menghalau tetapi gagal, dan menyemprotkan gas air mata.

Kerusuhan itu menimbulkan keprihatinan yang pada akhirnya membuat parlemen mencabut RUU tersebut.

Delegasi UE di Georgia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyambut baik pengumuman untuk menarik rancangan undang-undang tersebut dan mendorong para pemimpin politik di negara itu “untuk melanjutkan reformasi pro-UE, dengan cara yang inklusif dan konstruktif dan sejalan dengan 12 prioritas untuk Georgia dalam mencapai status calon.”

Kementerian Dalam Negeri Georgia menyebutkan, lebih dari 130 orang ditahan selama aksi protes.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya