Berita

Para siswi yang dirawat di rumah sakit setelah mereka mengalami keracunan gas di Iran/Net

Dunia

AS Minta Badan PBB Selidiki Kasus Keracunan di Iran

SELASA, 07 MARET 2023 | 15:39 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Setelah menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas kasus keracunan yang menimpa ratusan siswi di Iran, AS mengusulkan penyelidikan dilakukan lewat badan PBB.

Kasus yang terjadi lebih dari lima bulan setelah dimulainya protes mematikan di Iran itu dicurigai sebagai motif kesengajaan.

Menurut Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, kasus tersebut dapat diselidiki oleh badan PBB yang baru dibentuk pada November lalu, untuk menyelidiki pelanggaran ham di Teheran.

"Jika keracunan ini terkait dengan aksi protes, maka itu sesuai dengan mandat misi pencarian fakta internasional independen PBB di Iran untuk menyelidiki," ujar Jean-Pierre, dimuat TRT World pada Selasa (7/3).

Berdasarkan catatan resmi, insiden keracunan gas ini dilaporkan terjadi di lebih dari 52 sekolah. Para siswi menderita gejala seperti sesak napas, mual dan vertigo setelah mereka mendeteksi bau yang tidak mereka kenali, yang disebut AS sebagai kasus yang "tidak masuk akal".

"Harus ada investigasi independen yang kredibel, pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab," ujar Jean-Pierre dalam konferensi pers harian seraya mengutuk peracunan itu.

Meski belum diketahui penyebab dari keracunan, gelombang kekhawatiran telah meningkat di antara orang tua.

Wakil Menteri Kesehatan Younes Panahi sendiri menduga serangan ditujukan untuk menghentikan pendidikan bagi anak perempuan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya