Berita

Menteri Luar Negeri Jeyhun Bayramov/Net

Dunia

Tidak Puas dengan Pembicaraan Online, Azerbaijan Desak Armenia Kembali ke Meja Perundingan

RABU, 01 MARET 2023 | 06:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Azerbaijan merasa tidak puas dengan proses pembicaraan damai bersama Armenia yang dilakukan secara online.

Menteri Luar Negeri Jeyhun Bayramov mengatakan bahwa pembicaraan tatap muka lebih diharapkan. Dalam pernyataannya pada Selasa (28/2) ia mendesak Armenia untuk kembali ke meja perundingan.

Menurutnya, pertemuan tatap muka adalah komunikasi yang paling efektif untuk perdamaian.


“Sampai saat ini kami tidak memiliki pertemuan tatap muka. Namun, untuk memudahkan proses, pihak Azerbaijan tetap menghormatinya dan tidak menolak untuk menerima (kondisi pertemuan online) ini dan mengirim pernyataan kami," kata Bayramov, dalam konferensi pers Selasa, setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, seperti dikutip dari TASS.

"Itu namanya diplomasi online. Hanya untuk menyampaikan komentar saja. Apakah kami menganggap ini metode komunikasi yang paling produktif dalam membahas rancangan perjanjian damai? Saya kira tidak," tegasnya.

Bayramov juga menolak pandangan Armenia yang mengeluhkan tidak ada kemajuan berarti dalam negosiasi selama enam bulan ini. Ia menegaskan ada kemajuan, meskipun hasilnya belum seperti yang diharapkan.

Ia berharap akan ada hasil yang lebih terlihat jika Armenia bersedia kembali ke meja perundingan untuk membahas ketegangan antara dua negara. Azerbaijan, menurutnya, selalu siap untuk berunding kapan pun.

Ketegangan kembali meletus di perbatasan Azerbaijan dan Armenia, dua negara yang menyimpan dendam berkepanjangan terhadap perebutan wilayah.

Dua tahun setelah perang kedua mereka atas Nagorno-Karabakh, Armenia dan Azerbaijan kembali terlibat bentrokan yang mengarah pada  perang ketiga. Bisa dikatakan selama tahun 2022, bahkan ketika para mediator berupaya mencari kesepakatan perdamaian, tiga pertempuran besar – yang terbaru di bulan September – menunjukkan betapa situasi antara dua negara itu sangat buruk.

Sejak akhir Perang Dingin, Armenia dan Azerbaijan terkunci dalam konflik sengit atas Nagorno-Karabakh, yang merupakan bagian dari Azerbaijan pada masa Soviet dan merupakan rumah bagi mayoritas penduduk etnis Armenia.

Ketegangan terkait masalah itu terus berlanjut. Rusia menengahi perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri perang dan juga mengambil langkah-langkah untuk menjaga perdamaian. Itu memasukkan penjaga perdamaian untuk membatasi pertempuran yang bangkit kembali di dalam dan sekitar perbatasan.

Namun, kesepakatan damai antara kedua negara selalu rusak di tengah jalan. Masing-masing pihak saling menyalahkan.

Pada Januari 2023, UE mengumumkan misi baru untuk memantau perbatasan Armenia-Azerbaijan, menyusul keributan yang dipicu oleh pasukan perbatasan yang saling memblokir jalan.

Dalam konferensi Selasa, Bayramov menegaskan, semakin cepat Armenia mengubah posisinya dan kembali ke meja perundingan, maka semakin bermanfaat untuk proses normalisasi.

Lavrov dalam pertemuannya dengan Bayramov kembali menegaskan Rusia siap menjadi mediator.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya