Audiensi IPDN Jakarta dengan Komisi Pemberantasan Korupsi/Ist
Mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta diminta untuk menjaga integritas dan marwah dunia pendidikan. Termasuk menjaga kampus sebagai lembaga yang mencetak insan intelektual.
Apalagi, sebagai calon pemimpin bangsa, mahasiswa harus memiliki karakter integritas yang dibangun sejak dini guna memberikan dampak positif pada perilaku individu.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wawan Wardiana, dalam kegiatan audiensi mahasiswa IPDN Jakarta di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (21/2).
Wawan mengatakan, KPK melalui Direktorat Jejaring Pendidikan telah bersinergi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta institusi lain dalam melengkapi pendidikan yang sudah mapan dengan pendidikan antikorupsi. Sehingga internalisasi nilai kepada peserta didik terjalin dengan nilai integritas.
"Nyatanya tidak cukup hanya dengan internalisasi nilai saja, karena peserta didik harus mendapat pengalaman positif saat mereka menempuh pendidikan. Itu dilakukan dengan tujuan agar para mahasiswa mendapatkan contoh nyata dari para tenaga pengajar sebagai
role model untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi," ujar Wawan.
Selain itu, KPK terus berupaya menjalankan tugas melalui beberapa pendekatan. Yakni melalui pendidikan, pencegahan, dan penindakan.
Untuk itu, Wawan mengingatkan kepada para mahasiswa dan mahasiswi IPDN yang hadir untuk menjaga integritas dan marwah dunia pendidikan, termasuk kampus sebagai lembaga yang mencetak insan intelektual. Karena, jika dunia pendidikan gagal mencetak lulusan yang berintegritas, potensi tindak pidana korupsi akan terus muncul.
"Proses pendidikan diharapkan bisa menjadi pilar dasar untuk membentuk karakter Integritas. Yakni sebuah proses untuk membuat para individu mahasiswa IPDN tidak menggadaikan integritasnya sebagai calon pemimpin ke depan," terang Wawan.
Oleh karena itu, lanjut Wawan, tiga upaya pendekatan tersebut tidak mungkin bisa direalisasikan tanpa peran serta dari seluruh masyarakat Indonesia, termasuk para mahasiswa IPDN. KPK berharap kepada mahasiswa IPDN bisa menjadi bagian dari upaya memberantas korupsi.
"Hal itu diharapkan sebagai bentuk dari pencegahan yang harus terus dilakukan dengan menyulut partisipasi publik seperti mahasiswa di dunia pendidikan. Selain itu, sivitas akademika IPDN dapat memahami dan berani menjaga integritas dalam dunia akademis, seperti yang tergambar dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Antikorupsi," pungkas Wawan.
Kegiatan audiensi ini juga turut dihadiri oleh Kasatgas Pendidikat Tinggi Direktorat Jejaring Pendidikan KPK, Agung Dewanto; Direktur IPDN Jakarta, Prio Teguh; Dosen Prodi SKP IPDN, Serly Wulandari; pengelola pembelajaran Prodi SKP IPDN, Alkantiur Harahap dan Anny Dwi Indrawaty.