Potret kerusakan yang meluas di Selandia Baru bagian utara, akibat topan Gabrielle/AFP
Tiga orang telah dipastikan tewas dan puluhan ribu mengungsi di Selandia Baru setelah badai Topan Gabrielle membawa banjir dan tanah longsor yang meluas ke negara di bagian utara itu.
Dua orang tewas dalam bencana badai. Salah satunya adalah penduduk asli di Hawke's Bay, daerah yang terkena dampak paling parah di pantai timur, ketika rumahnya hancur oleh tanah longsor.
Sementara satu orang lainnya merupakan seorang relawan pemadam kebakaran yang sempat hilang. Ia juga dinyatakan tewas karena tertimpa tanah longsor.
Menanggapi adanya korban tewas, Menteri Manajemen Darurat Kieran McAnulty menyatakan kekhawatirannya karena situasi di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, karena kerusakan yang meluas.
“Masih ada celah yang belum kita ketahui. Sebab beberapa daerah tidak memiliki komunikasi selama beberapa hari dan kami tahu ada kekurangan makanan dan air,†katanya kepada stasiun radio Newstalk ZB, dimuat
Al Arabiya pada Rabu (15/2).
McAnulty mengatakan Selandia Baru di masa mendatang, memiliki tugas panjang untuk dapat menangani seluruh kerusakan yang ada, seperti jalan, rumah, dan jembatan-jembatan yang ambruk oleh bencana alam ini.
“Ini adalah bencana yang signifikan dan akan memakan waktu berminggu-minggu bagi daerah-daerah yang paling terkena dampak untuk pulih, kita berada dalam situasi ini untuk jangka panjang,†tambahnya.
Sejauh ini tercatat sekitar 140 ribu rumah telah mengalami pemadaman listrik, dengan sekitar 10.500 penduduk mulai mengungsi ke tempat pengungsian.