Berita

Zulfan Lindan tak setuju dengan nama Koalisi Perubahan/Net

Politik

Sindir Parpol Pendukung Anies, Zulfan Lindan: Koalisi Berubah-ubah

SELASA, 14 FEBRUARI 2023 | 05:40 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sikap nyeleneh kembali ditunjukan politikus Partai Nasdem, Zulfan Lindan. Alih-alih mendukung terbentuknya Koalisi Perubahan yang diisi Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ia justru menyindir tiga partai tersebut sebagai "Koalisi Berubah-ubah".

"Kalau kita lihat problem Koalisi Perubahan, saya enggak setuju pakai istilah 'perubahan'. Apa yang diubah? Enggak ada yang diubah kok, berubah-ubah. Jadi, 'koalisi yang berubah-ubah'," sebut Zulfan Lindan saat diskusi di kantor Populis Center di Jakarta Selatan, Senin (13/2).

Tak hanya menyindir nama koalisi ketiga partai itu, Zulhan lantas mempertanyakan apa yang ingin diubah dari koalisi tersebut.

"Apa yang mereka ubah? Apa yang mau diubah? Toh masing-masing sudah berkuasa 20 tahun juga tidak ada perubahan apa, ya kan. Baik Demokrat, ataupun PKS ataupun apa (Nasdem), enggak ada. Semuanya sama. Istilahnya di DPR juga mereka bisa kerja sama memutuskan sama-sama, apanya yang perubahan?" tutur Zulfan.

"Nah, maksud saya ya itu, koalisinya saja berubah-ubah, (tapi) enggak ada perubahan. Inkonsistensi terjadi di dalam koalisi itu," jelasnya.

Zulhan lantas menyebut ketiga partai itu tak bisa berbuat apa-apa saat ada regulasi yang merugikan rakyat. Mulai dari omnibus law, KUHAP, UU Pemilu, 75 hari masa kampanye juga disetujui tiga partai tersebut. Jadi, tak ada yang berbeda, kata Zulfan.

Lebih lanjut, Zulfan juga menilai PKS dan Demokrat hanya mengklaim sebagai partai oposisi. Akan tetapi, baik demokrat maupun PKS, tak konsisten dalam hal perbedaan pendapat.

"Ya apa yang dimaksudkan dengan oposisi? Konsisten dong kalau mau oposisi. Oposisi betul-betul harus berbeda, kalau di luar negeri itu kan oposisi begitu, 'pokoknya saya enggak setuju'. Ini ada UU pajak begini, kami tolak'," tandas Zulfan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya