Delegasi Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) di Puro Pakualaman, Yogyakarta/Ist
Tokoh pelestari batik dan wastra Nusantara Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X tidak bisa menyembunyikan behagaiannya. Pasalnya, salah satu batik tulis hasil karyanya yakni Ceplok Mangkara Latar Kawung bisa sampai ke tangan Paus Fransiskus di Vatikan, bahkan dikenakannya.
Perasaan bahagia itu, diungkapkan Adipati Paku Alam X saat menerima kunjungan delegasi Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) di Puro Pakualaman, Yogyakarta, Selasa siang (31/1).
“Saya
matur nuwun batik saya bisa sampai ke tangan Paus, Itu sungguh luar biasa sekali dan bagian dari sejarah,†tutur Permaisuri Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta ini.
Delegasi PWKI dipimpin Mayong Suryolaksono, yang didampingi Penasihat sekaligus Pendiri PWKI AM Putut Prabantoro, serta tim delegasi PWKI ke Vatikan, dan beberapa wartawan PWKI Yogyakarta. Â
Kunjungan ke Puro Pakualaman itu, disampaikan Mayong Suro untuk melaporkan hasil kunjungan PWKI ke Vatikan, yang diterima oleh Paus Fransiskus pada 16 November 2022.
“Cenderamata batik Ceplok Mangkara sudah kami sampaikan dan kami sematkan di pundak Paus dan beliau senang sekali menerimanya,†ujar Mayong Suryoleksono menceritakan perjalanan itu.
Adapun batik tulis Ceplok Mangkara Latar Kawung menjadi salah satu cinderamata yang diserahkan Delegasi PWKI kepada Paus Fransiskus.
Selain batik karya GKBRAy Adipati Paku Alam X itu, juga ada gunungan wayang dari Sri Sultan Hamengku Buwono X, lukisan dan patung Maria Bunda Segala Suku dari Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo, serta buku karya Rm Sandro Peccati SX, misionaris Italia yang telah 60 tahun berkarya di Indonesia.