Berita

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto/Net

Dunia

Hongaria Sebut Insiden Pembakaran Al Quran sebagai Kebodohan Swedia

RABU, 01 FEBRUARI 2023 | 07:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sikap Pemerintah Swedia atas kasus pembakaran Al Quran sangat disesalkan Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto.

Bertemu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Budapest pada Selasa (31/1), Szijjarto mengatakan tanggapan Swedia terhadap insiden yang membuat marah umat Islam telah membahayakan persetujuan kunci dari Ankara, yang diperlukan untuk bergabung dengan NATO.

“Sebagai seorang Kristen dan Katolik, saya harus mengatakan bahwa pembakaran kitab suci agama lain adalah tindakan yang tidak dapat diterima,” kata Szijjarto, seperti dikutip dari RT, Rabu (1/2).


“Menganggap pembakaran kitab suci adalah bagian dari kebebasan berbicara, adalah kebodohan," tambahnya.

Aksi pembakaran Al Quran terjadi pada rapat umum politik di Stockholm pada 21 Januari lalu, yang dilakukan oleh politikus sayap kanan Rasmus Palidan. Otoritas Swedia mengizinkan acara tersebut dan memberikan perlindungan polisi, dengn alasan kebebasan berekspresi yang luas.

Hal itu membuat marah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengumumkan pekan lalu bahwa dia telah mengesampingkan persetujuan aplikasi Swedia untuk bergabung dengan blok militer pimpinan AS.

“Jika Anda menghormati hak dan kebebasan, Anda akan menghormati keyakinan Republik Turki atau Muslim sejak awal. Jika Anda tidak menunjukkan rasa hormat ini, jangan tersinggung, tetapi Anda tidak akan menerima dukungan apa pun dari kami sehubungan dengan NATO,” tegas Erdogan saat itu.

Hongaria menjadi satu-satunya anggota NATO yang belum secara resmi menyetujui permohonan Swedia dan Finlandia, dan diperkirakan akan memberikan suara pada usulan perluasan aliansi pada akhir bulan lalu. Szijjarto mengatakan masalah ini akan dibahas oleh parlemen Hongaria pada sesi pertama tahun 2023, pada bulan Februari.

Mengenai keputusan Turki, Szijjarto mengatakan Hongaria tidak akan berusaha untuk mempengaruhi hasilnya.

“Saya tidak pernah mendesak pemerintah asing lain untuk melakukan hal-hal yang bukan urusan kami,” katanya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya