Kanselir Jerman Olaf Scholz/Net
Pengiriman lebih lanjut atas senjata berat dan canggih ke Ukraina dinilai akan memperluas eskalasi dengan Rusia. Untuk itu, Jerman dengan tegas menolak pengiriman jet tempur ke Kyiv.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan perdebatan mengenai pengiriman senjata ke Ukraina harus segera dihentikan. Meski saat ini Ukraina mendesak kontribusi senjata canggih lain setelah pengiriman tank Leopard telah disetujui pekan lalu.
"Saya hanya dapat menyarankan untuk tidak terus-menerus melakukan perang penawaran dalam hal sistem persenjataan,†ujarnya, seperti dimuat
The Defense Post pada Minggu (29/1).
Menurut Scholz, desakan permintaan senjata dari sekutu membuat rakyat menjadi ragu dengan kebijakan Jerman.
Alih-alih, ia memperingatkan agar tidak meningkatkan risiko eskalasi dengan Rusia, terlebih setelah pengiriman tank yang tentunya membuat Kremlim geram.
"Tidak ada perang antara NATO dan Rusia. Kami tidak akan membiarkan eskalasi seperti itu,†tegasnya.
Menurutnya saat ini, pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sangat penting untuk terus dilakukan.
"Saya akan berbicara lagi dengan Putin melalui telepon,†kata Scholz.
Pekan lalu, Jerman setuju mengirim 14 tank Leopard 2 ke Ukraina dan mengizinkan negara-negara Eropa lainnya untuk mengirim tank mereka.
Keputusan itu diambil setelah perdebatan sengit selama berminggu-minggu dan tekanan yang meningkat dari sekutu. Zelensky berterima kasih kepada Berlin dan Washington atas langkah tersebut.
Tetapi Zelensky segera menekankan bahwa Ukraina juga membutuhkan lebih banyak senjata berat dari sekutu NATO untuk menangkis pasukan Rusia, termasuk jet tempur dan rudal jarak jauh.