Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tanggapi Permintaan Ukraina, Scholz: Kami Sudah Kirim Leopard 2, Masa Masih Minta Jet Tempur?

SENIN, 30 JANUARI 2023 | 09:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Jerman memastikan tidak akan memenuhi permintaan Kyiv terkait pengirimkan jet tempur untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.

Kanselir Olaf Scholz dalam pernyataannya pada Minggu (29/1) waktu setempat, menanggapi permintaan Kyiv agar negara-negara Barat mengirimkan senjata yang lebih canggih.

“Saya hanya menyarankan untuk tidak terus-menerus melakukan perang penawaran senjata,” kata Scholz dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Tagesspiegel, seperti dikutip dari AFP, Senin (30/1).

“Segera setelah keputusan (tentang tank) dibuat, permintaan  berikutnya akan merusak kepercayaan warga terhadap keputusan pemerintah," katanya.

Scholz baru saja menyetujui pengiriman 14 tank Leopard 2 ke Ukraina dan mengizinkan negara-negara Eropa lainnya untuk mengirim tank mereka, setelah perdebatan sengit selama berminggu-minggu dan tekanan yang meningkat dari sekutu.

Keputusan Scholz untuk lampu hijau tank disertai dengan pengumuman AS bahwa mereka akan mengirim 31 tank Abrams.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada Berlin dan Washington atas langkah tersebut, yang dipandang sebagai terobosan dalam upaya mendukung negara yang dilanda perang itu.

Tetapi Zelensky segera menekankan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata berat dari sekutu NATO untuk menangkis pasukan Rusia, termasuk jet tempur dan rudal jarak jauh.

Scholz dalam wawancara memperingatkan agar tidak meningkatkan risiko eskalasi, di mana Moskow sudah mengecam keras janji tank tersebut.

“Tidak ada perang antara NATO dan Rusia. Kami tidak akan membiarkan eskalasi seperti itu,” katanya, seraya menekankan lagi bahwa ia akan berusaha mengadakan pembicaraan kembali dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas konflik.

Panggilan telepon terakhir antara para pemimpin terjadi pada awal Desember.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, keputusan Jerman mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina bukan pertanda baik bagi hubungan Jerman dengan Rusia, jadi tidak perlu ada dialog yang berarti antara Moskow dan Berlin saat ini.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya