Berita

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam/Ist

Politik

Sengkarut Pertarungan Trah Soekarno, Lebih Layak Mega atau Guntur?

SELASA, 24 JANUARI 2023 | 08:17 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tulisan Guntur Soekarnoputra di sebuah harian nasional, Senin (23/1), menunjukkan adanya sengkarut dalam garis keturunan sang Proklamator tentang siapa yang layak dan tidak layak menggunakan trah Soekarno.

"Maksud Guntur jelas, bahwa bicara soal trah pemegang estafet Soekarno sebenarnya bukanlah garis trah dari Megawati, namun garis lurus dari keturunan Soekarno yang berasal dari Guntur lah yang semestinya lebih mendapatkan prioritas dalam memegang posisi dan peranan dalam masyarakat, bangsa, bahkan dalam kenegaraan," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/1).

Menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, Guntur ingin menegaskan bahwa yang paling berhak untuk meneruskan trah Soekarno bukanlah Megawati, apalagi Puan Maharani. Namun, trah yang berasal dari Guntur yang merupakan garis keturunan terlayak, terdepan, dan terakurat.

"Ini menunjukkan ada sengkarut pertarungan garis keturunan di antara trah Soekarno, siapa yang paling layak dan kurang layak," kata Saiful.

"Apa yang disampaikan Guntur merupakan upaya menjelaskan dan membuat terang siapa sesungguhnya yang dapat memegang peranan sentral dalam upaya meneruskan perjuangan dan pemegang kekuasaan Soekarno saat ini dan di masa yang akan datang," imbuhnya.

Melalui tulisannya, lanjut Saiful, Guntur secara runut ingin mengembalikan kesadaran ingatan publik bahwa garis keturunan Soekarno lebih dekat kepada dirinya, bukan Megawati bahkan Puan sekalipun.

Dengan adanya penegasan inilah, maka sesungguhnya posisi Megawati dan Puan merupakan garis kedua setelah Guntur dan Puti yang paling pas menggantikan, mewakili, dan mengatasnamakan Soekarno dalam kancah perpolitikan nasional.

"Ini tentu menjadi pencerahan yang bagus bagi publik, agar hegemoni Megawati bahkan Puan Maharani tidak lagi menjadi superior dalam kancah perpolitikan bangsa. Sehingga publik makin sadar bahwa sesungguhnya ada yang paling berhak, yaitu garis keturunan Guntur dan atau bahkan Puti, untuk bicara soal Soekarno," pungkas Saiful.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Prabowo dan Gibran Hadiri Acara Nuzulul Quran di DPP Partai Golkar

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:46

Biden, Obama dan Clinton Diprotes karena Bela Israel di Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:39

Calon Walikota Surabaya yang Punya 3 Kriteria Ini Berpotensi Diusung Gerindra

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:23

Menlu Rusia: Rencana Perdamaian Ukraina Tidak Ada Gunanya

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Bawaslu Pastikan Lakukan Pencegahan Pelanggaran Netralitas ASN

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Terbukti Langgar Etik, Ketua PPK Kedaton Dipecat KPU Bandar Lampung

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:59

Kalau Ingin Gibran Aman, Jokowi Tak Usah Intervensi Pemerintahan Prabowo

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:41

Indonesia Mengglobal Bersama USAID Teman LPDP Ajak Pelajar Berani Belajar di AS

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:30

Ada Diskon Tarif Tol Buat Pemudik yang Berangkat Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:21

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan yang Digarap Bos Pakaian Dalam Hanan Supangkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:11

Selengkapnya