Berita

Taliban/Net

Dunia

Takut Serangan ISIS, China Pasok Senjata Canggih ke Taliban

MINGGU, 22 JANUARI 2023 | 10:23 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China dilaporkan menjadi pemasok persenjataan modern kepada Taliban. Itu dilakukan Beijing seiring dengan meningkatnya ancaman terhadap perusahaan dan warga negara China di Afghanistan.

Sebuah tulisan dari Zafar Iqbal Yousafzai di The Troubled Triangle: US-Pakistan Relations under the Taliban's Shadow di The Jamestown Foundation menguliti skema penyediaan senjata kepada Taliban oleh China.

Disebutkan, pasokan senjata diberikan China karena situasi Afghanistan yang tidak stabil dan bergejolak sehingga mengancam kepentingan Beijing, khususnya untuk keberhasilan Belt and Road Initiatives (BRI).

Seperti ketika pada 12 Desember, ISIS-K menyerang sebuah hotel lokal di Kabul, tempat beberapa warga negara China menginap. Serangan itu melukai lima warga negara China bersama dengan 18 korban lainnya, sedangkan tiga penyerang dibunuh oleh pasukan keamanan.

Hotel tersebut dilaporkan dijalankan oleh pengusaha China. Hotel tersebut sering dikunjungi oleh diplomat dan pebisnis China.

"Menanggapi tantangan ini, China telah berusaha memberikan dukungan yang cukup kepada Taliban untuk memerangi segala bentuk terorisme dan ekstremisme di Afghanistan," kata Yousafzai.

Beberapa faktor baru-baru ini mendorong China untuk memperdalam keterlibatan dan dukungannya terhadap Taliban. Setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Afghanistan, dunia khawatir dengan kekuasaan Taliban.

Meski begitu, penarikan AS dari Afghanistan dipandang sebagai perkembangan yang menguntungkan bagi China karena kehadiran Washington turut menjadi ancaman strategis bagi Beijing.

Keterlibatan China dan Taliban bukanlah hal baru. Taliban telah sering berkunjung ke China selama bertahun-tahun. Bahkan di tahun 1990-an, Beijing terlibat dengan Taliban untuk mengekang infiltrasi militan ke China barat.

Afghanistan penting bagi Beijing secara strategis dan ekonomis karena menghubungkan China dengan Teluk Persia dan Iran. Demikian pula, Afghanistan merupakan jalur potensial bagi BRI dengan sumber daya alam yang luas.

Oleh karena itu, China telah menekan Taliban untuk mengambil sikap yang jelas atas Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM). Sejauh ini, Taliban telah menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara mana pun.

China memberikan bantuan kemanusiaan dan konsesi kepada pemerintah Taliban. Namun beberapa di antaranya berada di belakang layar.

Salah satunya adalah penyediaan Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) China untuk Taliban, yang telah secara signifikan meningkatkan kemampuan tempur pasukannya.

Menurut New Lines Magazine pada 15 September 2021, drone pertama Taliban diperoleh melalui perusahaan China dan menelan biaya 60 ribu dolar AS, yang dirancang oleh para insinyur untuk membawa empat mortir.

Namun, unit drone masih menggunakan drone komersial yang dimodifikasi untuk pengawasan dan operasi. Untuk meningkatkan kemampuan UAV-nya, Taliban telah mencapai kesepakatan dengan China untuk membeli drone serang Blowfish.

Blowfish memperkuat kemampuan tempur Taliban dalam operasi melawan lawan-lawannya, terutama ISIS-K. Itu juga akan memberi tekanan besar pada gerakan perlawanan lainnya, termasuk Front Perlawanan Nasional di Lembah Panjshir.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya