Berita

Presiden Turki Tayyip Erdogan/Net

Dunia

Tambah Syarat Masuk NATO, Erdogan Minta Swedia dan Finlandia Serahkan Para Teroris Ke Ankara

SELASA, 17 JANUARI 2023 | 12:25 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perjalanan Swedia dan Finlandia untuk menjadi bagian dari NATO, nampaknya cukup sulit, setelah Turki mengajukan spesifikasi syarat baru.

Sejak tahun lalu, kedua negara Nordik itu mendesak keanggotaan mereka dalam NATO di tengah invasi Rusia dan Ukraina.

Tetapi untuk menjadi anggota, Swedia dan Finlandia harus memperoleh persetujuan dari 30 negara NATO.


Sementara itu, Turki menjadi salah satu negara yang cukup sulit memberikan izin keanggotaan, sebab memiliki dugaan kuat bahwa keduanya mendukung kelompok teroris.

Untuk itu, spesifikasi persyaratan baru kembali diajukan Presiden Turki Tayyip Erdogan yang mewajibkan kedua negara mendeportasi atau mengekstradisi ratusan teroris ke Ankara.

"Agar ini lolos parlemen, pertama-tama Anda harus menyerahkan lebih dari 100, sekitar 130 teroris ini kepada kami," kata Erdogan pada Minggu malam (15/1), seperti dimuat The Jerusalem Post.

Erdogan menekankan, bahwa jika Finlandia dan Swedia tidak menyerahkan teroris kepada Turki, maka pengajuan keanggotaan NATO tidak akan pernah ia setujui.

"Jadi jika Anda tidak menyerahkan teroris Anda kepada kami, kami tidak dapat meneruskannya (persetujuan aplikasi NATO) melalui parlemen," tegasnya.

Swedia memiliki catatan khusus dari Turki, sebab negara itu diduga kuat mendukung militan Kurdi dan kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta tahun 2016.

Dengan persyaratan baru tersebut, Turki mendesak Swedia agar mengambil sikap yang lebih jelas terhadap apa yang dilihatnya sebagai teroris.

Merespon permintaan  Erdogan, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto menafsirkan itu sebagai sebagai tanggapan kemarahan atas insiden di Stockholm pekan lalu di mana patung pemimpin Turki digantung selama protes kecil.

"Saya percaya, ini pasti reaksi terhadap peristiwa beberapa hari terakhir," ujarnya.

Pada Juni tahun lalu, Swedia dan Finlandia menandatangani perjanjian tiga arah dengan Turki untuk mengatasi keberatan Ankara atas pengajuan keanggotaan NATO.

Kedua negara berjanji akan memenuhi permintaan deportasi atau ekstradisi tersangka teror yang tertunda oleh Turki secara cepat dan menyeluruh.

Juru bicara Erdogan Ibrahim Kalin pada Sabtu (14/1), mengatakan waktu hampir habis bagi parlemen Turki untuk meratifikasi tawaran sebelum pemilihan presiden dan parlemen yang diharapkan pada bulan Mei.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya