Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Sukseskan Peternakan Unggas, Jammu dan Kashmir Luncurkan Proyek Pembangunan Berkelanjutan

SABTU, 14 JANUARI 2023 | 18:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jammu dan Kashmir sejak lama dikenal sebagai wilayah yang cukup berhasil dalam peternakan unggas.

Seiring dengan perkembangan jaman dan dorongan untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk, pemerintah akan menggeser metode peternakan tradisional dengan metode modernisasi.

Sejauh ini, pemerintah telah memberi subsidi dan bantuan keuangan kepada peternak, serta membantu mempromosikan peternakan unggas dan memberikan program pelatihan.


Tak sampai di situ, untuk meningkatkan sektor unggas,  Pemerintah Jammu dan Kashmir akan melakukan berbagai langkah di bawah "proyek pembangunan berkelanjutan" untuk  meningkatkan hasil tahunan dari Rs 709 crore menjadi Rs 1.982 crore.

Departemen Produksi Pertanian telah menyetujui 'Peta Jalan untuk pengembangan perunggasan di J&K' di bawah misinya untuk Pengembangan Holistik Pertanian.

Sekretaris Departemen Produksi Pertanian Atal Dulloo mengatakan, Setiap tahun UT mengalami pelarian modal karena impor unggas hingga mencapai Rs. 1273 crore. Itu bisa menjadi peluang untuk mendirikan perusahaan lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda terdidik.

“Sebanyak 420 perusahaan dan 4.250 pekerjaan langsung diciptakan di bawah proyek ini selama lima tahun ke depan,” tambah Dulloo, seperti dikutip dari Good Morning Kashmir.

Peta jalan pengembangan unggas di J&K adalah salah satu dari 29 proyek yang disetujui oleh administrasi Jammu dan Kashmir. Proyek-proyek ini direkomendasikan oleh sebuah komite untuk pengembangan holistik pertanian dan sektor-sektor terkait senilai lebih dari Rs 5.000 crore.

Saat ini UT mengimpor 440 lakh anak ayam setiap tahun senilai Rs 110 crores. Anak ayam itu diangkut selama lebih dari dua hari yang membuat stres dan menurunkan produktivitas mereka. Demikian juga dengan  tingginya biaya pakan, yang dapat membuat produksi menjadi mahal.

Untuk mengatasi hal ini, komite akan mendirikan 125 peternakan pembibitan induk (masing-masing berkapasitas 3.000 induk), dengan tempat penetasan dan pabrik pembuatan pakan sendiri.

Azmat Alam Khan, Profesor Ilmu Unggas, mengatakan, proyek ini juga akan memproduksi ayam broiler umur sehari untuk memberi makan industri broiler.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya