Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto/Net
Gelombang migran ilegal terus menjadi permasalahan yang berlarut-larut. Di Lebanon, jumlah pengungsi Suriah bahkan telah mencapai hampir seperlima dari penduduk negara itu, memicu kekhawatiran akan banyak dampak yang ditimbulkannya.
Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto yang sedang berkunjung ke Lebanon pada Kamis (12/1) mendesak komunitas internasional untuk mendukung kembalinya pengungsi Suriah di Lebanon ke tanah air mereka.
"Kami menyadari tekanan besar yang diberikan para pengungsi di Lebanon," kata Szijjarto selama konferensi pers bersama timpalannya, Abdallah Bou Habib, di Beirut.
Krisis pangan global menambah beban tambahan, menurutnya.
"Kita akan menghadapi peningkatan imigrasi ilegal jika masyarakat internasional tidak memfokuskan upayanya untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk kembalinya para pengungsi ke negara mereka," kata Szijjarto, seperti dikutip dari
The National.Krisis ekonomi Lebanon yang dimulai pada 2019 juga menyebabkan inflasi yang melonjak dan membuat warganya memiliki barang dan jasa yang terbatas. Hal itu telah menyebabkan kebencian yang meluas terhadap populasi pengungsi Suriah di Libanon, yang dianggap banyak orang menguras sumber daya negara.
Pemerintah Lebanon sebelumnya sering mengatakan bahwa negara itu tidak siap menopang sekitar satu juta pengungsi Suriah di negara itu.
“Lebanon tidak bisa menjadi suaka politik,†kata para politisi Lebaon.
Szijjarto memperingatkan, imigrasi ilegal adalah salah satu faktor yang paling mendesak untuk ketidakstabilan bukan saja di Lebanon, di Hongaria dan negara lain pun begitu.
Szijjarto kembali menyatakan agar masyarakat internasional ikut memikirkan masalah ini, dan berhenti mengelola arus pengungsi yang "berbahaya" dan sebagai gantinya memperbaiki akar penyebab terjadinya arus imigran.
Hingga saat ini bantuan Hongaria untuk Lebanon terus disalurkan. Dalam waktu dekat, Hongaria akan menggelontorkan tambahan bantuan sebesar 1,8 juta dolar AS, termasuk untuk pembangunan beberapa gereja.