Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Peringatan WHO: Dua Sirup Obat Batuk Anak Buatan india Tidak Aman

KAMIS, 12 JANUARI 2023 | 15:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan tentang penggunaan dua sirup obat batuk anak-anak buatan India yang diduga terkait dengan kematian di Uzbekistan.

WHO mengeluarkan peringatan pada Kamis (12/1) yang menyebut dua produk yang diproduksi oleh Marion Biotech itu berada di bawah standar, penggunaannya tidak aman, terutama pada anak-anak dan dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian.

Disebutkan juga bahwa perusahaan telah gagal memberikan jaminan tentang keamanannya.


Dimuat BBC, WHO mengatakan bahwa analisis terhadap dua sirup obat batuk, Ambronol dan Dok-1 Max, oleh laboratorium kontrol kualitas kementerian kesehatan Uzbekistan menemukan jumlah dua kontaminan yang tidak dapat diterima, yaitu dietilen glikol dan/atau etilen glikol.

Dietilen glikol dan etilen glikol beracun bagi manusia dan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi.

"Kedua produk ini mungkin memiliki izin edar di negara lain di kawasan ini. Mereka juga mungkin telah didistribusikan, melalui pasar informal, ke negara atau kawasan lain," kata WHO.

Peringatan WHO tersebut muncul beberapa minggu setelah Uzbekistan menyebut 18 anak meninggal usai mengonsumsi sirup buatan perusahaan tersebut.

Setelah kematian dilaporkan di Uzbekistan, kementerian kesehatan India menangguhkan produksi di perusahaan tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya