Berita

Dataran Tinggi Tibet/Net

Dunia

Cairnya Gletser di Dataran Tinggi Tibet Bisa Picu Ketegangan Asia Selatan

SENIN, 09 JANUARI 2023 | 16:59 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Mencairnya gletser di dataran tinggi Tibet dapat memicu ketegangan regional di Asia Selatan. Pasalnya, kelebihan air di beberapa tempat dan kekurangan air di tempat lain akan memicu konflik di antara negara-negara yang bergantung pada pasokan air yang mengalir dari Tibet.

Mengutip laporan ANI News pada Senin (9/1), negara-negara dataran rendah seperti Bangladesh, Pakistan, India, China dan Nepal bergantung pada sumber daya air bersama untuk pembangunan, produksi pangan hingga air minum.

Apalagi hingga kini belum ada konsensus yang jelas di antara negara-negara tersebut tentang cara mengatasi dan mengurangi dampak bencana alam terhadap infrastruktur dan pertanian.


Menurut laporan tersebut, Beijing belum menandatangani perjanjian pembagian air atau perjanjian air lintas batas internasional dengan negara-negara tetangganya.

“Kurangnya kesepakatan telah mengakibatkan ketidakpercayaan Beijing terhadap kerangka kerja multilateral untuk menyelesaikan perselisihan internasional," jelas laporan tersebut.

Banyak bendungan pembangkit listrik tenaga air China terletak di sungai seperti Sungai Brahmaputra di Tibet yang menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara hilir seperti India karena potensi geopolitik dan implikasi politik.

India mengajukan keberatan terhadap beberapa proyek pembangkit listrik tenaga air China di Pakistan di bawah Koridor Ekonomi China-Pakistan.

China dituduh telah memperburuk kelangkaan air dengan menerapkan proyek infrastruktur rekayasa hidro skala besar di hulu sungai internasional.

Sementara itu, India telah berinvestasi dalam proyek pembangkit listrik tenaga air di Asia Selatan, terutama Bhutan dan Nepal. Proyek PLTA Chukha Bhutan adalah contoh investasi PLTA India di Asia Selatan.

Dengan kapasitas 336 MW, proyek pembangkit listrik tenaga air Chukha adalah proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di Bhutan.

Proyek pembangkit listrik tenaga air menghasilkan listrik yang sebagian besar dijual ke India dan Bhutan telah mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya