Berita

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono/Net

Publika

Menakar Peluang AHY di Pilpres 2024

OLEH: ARIE MUHYIDDIN*
SENIN, 09 JANUARI 2023 | 03:29 WIB

SETELAH runtuhnya rezim otoritarian Orde Baru, sistem demokrasi terus menguat dalam kancah perpolitikan kita. Hal ini dapat dilihat dari fenomena perbaruan kekuasaan dan persaingan yang kian kompetitif. Lahirnya banyak partai politik dan regenerasi kepemimpinan di dalamnya menandakan bahwa sistem demokrasi kita terus membaik meskipun masih terdapat tantangan yang mesti dihadapi bersama.

Partai Demokrat adalah salah satu partai yang terbilang sukses dalam melakukan regenerasi kepemimpinan. Sejak 2020, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Ketua Umum Partai Demokrat di mana ia terpilih secara aklamasi menggantikan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Di saat partai-partai lainnya terjebak dalam stagnasi kepemimpinan dan lebih tertarik untuk mempertahankan status quo, Partai Demokrat justru dengan berani menyerahkan kepemimpinan partai kepada AHY.


AHY merupakan putra pertama dari pasangan SBY dan Ani Yudhoyono. Sebelum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, AHY cukup lama menghabiskan waktunya di dunia militer. Sementara adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sudah berpolitk sejak Partai Demokrat berdiri.

Di antara seluruh ketua umum partai politik yang ada saat ini, AHY merupakan ketua umum termuda. Tentu saja ini menjadi angin segar bagi Patai Demokrat kerena dipimpin oleh generasi muda yang cerdas, kompeten, dan memiliki semangat untuk membawa partainya ke arah perubahan yang lebih baik.

Berbagai survei nasional dalam beberapa tahun belakangan telah menempatkan AHY sebagai tokoh muda yang memiliki tingkat elektabilitas elektoral tinggi, bahkan kerap di atas para seniornya dalam kancah politik nasional. Misalnya, jajak pendapat Poltracking Indonesia Desember 2022 menunjukan elektabilitas AHY sebagai cawapres cukup dominan di 5 provinsi pulau Jawa.

Elektabilitasnya berada di peringkat pertama di DKI Jakarta dengan raihan 24,4 persen, dan Banten dengan capaian 29,3 persen. Kemudian di Jawa Barat, elektabilitas AHY berada di urutan kedua dengan perolehan 13,4 persen. Bahkan, survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada 2021 lalu menempatkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) unggul dari Ketua Umum Partai Gerindra Parbowo Subianto.

Elektabilitas Partai Demokrat juga terus menanjak naik. Hal ini dapat dilihat dari Survei Litbang Kompas terbaru di mana Partai Demokrat menjadi salah satu partai idaman anak muda karena semakin mendapat perhatian besar. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 24 September-7 Oktober 2022, elektabilitas Partai Demokrat di kalangan pemilih anak muda naik dan berada di 18,4 persen. Persentase ini menanjak dari survei Litbang Kompas sebelumnya pada Juni 2022, di mana Demokrat dipilih 15 persen Gen Z (Kompas.com, 2/11/2022).

Kepemimpinan AHY

Pemimpin memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pencapaian tujuan suatu organisasi, karena kepemimpinan inti dari pada manajemen yang merupakan penggerak bagi sumber daya dan fungsi manajemen serta alat lainnya. Untuk menggerakkan sumber daya terutama sumber daya manusia atau pegawai diperlukan kualitas kepemimpinan seseorang.

Karena itu, meningkatnya elektabilitas Partai Demokrat dan AHY sebagai ketua umum partai tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan AHY dalam memimpin partai yang didirikan oleh SBY. Partai Demokrat berhasil melakukan transformasi pada kepengurusan partainya dari generasi tua ke generasi muda. Selain itu, tingginya elektabilitas AHY sebagai calon wakil presiden (cawapres) menunjukan sebagian masyarakat kita menginginkan perubahan yang lebih baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan gaya kepemimpinan itulah, banyak kalangan menilai jika Anies Baswedan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhyonoo (AHY) dalam Pilpres 2024 peluang untuk menang cukup besar. Sudah banyak lembaga survei yang merilis hasil temuannya terkait pasangan Anies-AHY.

Voxpol Center, misalnya, menempatkan pasangan Anies-AHY yang didukung Nasdem-Demokrat-PKS unggul telak dengan elektabilitas 50,7 persen melawan pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani yang memperoleh elektabilitas 32,6 persen meskipun didukung PDI-P, Gerindra, Golkar, PKB, PPP dan PAN. Pasangan Anies-AHY juga menang dengan elektabilitas 49,4 persen saat dihadapkan dengan Prabowo Subianto-Puan Maharani dengan elektabilitas 32,8 persen.

Dalam konteks ini, tingginya elektabilitas AHY dan keberhasilannya memimpin partai menjadi modal penting bagi dirinya maju dalam perhelatan akbar Pemilu 2024 nanti. Tentu saja masih banyak yang harus dilakukan, mulai membangun soliditas partai, membuka komunikasi dengan partai-partai lain dan memperpanjang barisan perjuangan bersama kader-kader Partai Demokrat. Jika langkah ini terus dilakukan, peluang AHY dan Partai Demokrat memenangkan Pemilu 2024 akan menjadi kenyataan.

*Penulis adalah Pengamat Politik Kebangsaan

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Ketua Baleg Klaim Tatib DPR Bukan untuk Mencopot Pejabat Negara

Kamis, 06 Februari 2025 | 19:37

Akibat Ulah Bahlil, Prabowo Diejek 'Oke Gas, Oke Gas' di Medsos

Kamis, 06 Februari 2025 | 19:24

Ijeck Bangga Didapuk jadi Anggota Kehormatan KAHMI Sumut

Kamis, 06 Februari 2025 | 19:13

Anggaran Diblokir, Menteri PU Pusing Ditanya Progres IKN

Kamis, 06 Februari 2025 | 19:05

Propolisul: Inovasi Berbasis Propolis Lokal untuk Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi

Kamis, 06 Februari 2025 | 19:04

Saham BCA Anjlok Usai Isu Kebocoran Data Nasabah

Kamis, 06 Februari 2025 | 18:50

Penyesuaian Tarif Air di Jakarta Tak Bisa Dihindari

Kamis, 06 Februari 2025 | 18:48

Trump Ancam Ratusan Triliun Impor, IHSG Merah di Bawah 7.000

Kamis, 06 Februari 2025 | 18:46

Marak Spanduk ‘Bahlil No, Gas 3 Kg Yes’, Saatnya Prabowo Copot Bahlil!

Kamis, 06 Februari 2025 | 18:31

Satu WNI Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di Pahang Malaysia

Kamis, 06 Februari 2025 | 18:20

Selengkapnya