Berita

Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi/Net

Dunia

Pesan Natal Presiden Mesir di Tengah Krisis Ekonomi: Kita Menderita, Tapi Kita Tidak Perlu Takut

SABTU, 07 JANUARI 2023 | 07:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Mesir meminta warganya agar tetap tenang dalam meghadapi krisis ekonomi yang saat ini mencengkeram negara itu.

Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi mengatakan bahwa ia mengerti rakyatnya begitu cemas dengan situasi saat ini.

Dalam pidatonya dalam Misa Natal Ortodoks Koptik yang diadakan di Katedral Kelahiran Kristus di Ibukota Administrasi Baru di gurun timur Kairo, Jumat (6/1) waktu setempat, ia mengimbau agar rakyat berhenti untuk merasa cemas.


Umat ​​Kristen Koptik Mesir merayakan Natal pada 7 Januari.

“Saya melihat orang-orang di Mesir khawatir, cemas, dan takut. Saya tidak akan mengatakan bahwa itu tidak dibenarkan, tetapi berharap jaminan saya berdampak pada Anda. Yakinlah: Kami tidak menyembunyikan apa pun dari Anda," kata El Sisi, seperti dikutip dari The National, Sabtu (7/1).
“Tuhan ada di sini. Apakah Anda pikir Dia akan meninggalkan kita? Dia Maha Besar dan Maha Pengasih, Dia akan melakukan segala sesuatu yang baik (untuk Mesir),” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Mesir akan selalu mengupayakan yang terbaik, termasuk menyelamatkan rakyat dari dampak perang Rusia-Ukraina.

Ia meyakinkan orang-orang yang mendengar pidatonya malam itu bahwa semua akan baik-baik saja, menyarankan agar tetap bersyukur kepada Tuhan meskipun saat ini sedang menderita.

"Kita menderita, ya, tapi kita tidak perlu takut atau khawatir," katanya.

Upaya El Sisi untuk meyakinkan warga Mesir tentang situasi ekonomi negara itu terjadi setelah mata uang lokal anjlok sekitar 7 persen selama Rabu dan Kamis, yang secara efektif merupakan devaluasi ketiga pound sejak Maret 2021.

Penurunan nilai pound yang cepat adalah salah satu ciri utama krisis ekonomi Mesir, yang sebagian besar disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina dan pandemi virus corona sebelumnya.

Gejala lain dari ekonomi yang sakit termasuk kekurangan mata uang asing, pembatasan impor dan meroketnya harga pangan. Inflasi mendekati 20 persen, tertinggi dalam lima tahun.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya