Berita

Pemimpin Al Qaeda, Ayman Al-Zawahiri/Net

Dunia

Tak Kunjung Lantik Pemimpin Baru Usai Kematian Zawahiri, Al Qaeda Bikin Curiga

RABU, 04 JANUARI 2023 | 18:56 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Meski telah diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, kematian pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri tidak pernah diakui oleh kelompok tersebut. Bahkan hingga saat ini, Al Qaeda belum menunjuk pemimpin baru.

Sebaliknya, baru-baru ini, Al Qaeda gencar menyiarkan video tak bertanggal yang menampilkan wajah Zawahiri sedang berpidato dan menyampaikan seruan bagi para pengikutnya.

Video tersebut seolah-olah menunjukkan bahwa pemimpin Al Qaeda itu masih ada dan pengumuman AS menjadi sangat diragukan kebenarannya.

Para ahli dan peneliti yang mendalami kegiatan kelompok ekstremis itu, sangat aneh melihat respon Al Qaeda selama lima bulan terakhir.

"Ini benar-benar aneh," kata Direktur Lembaga Pemikir Proyek Kontra-Ekstremisme Hans-Jakob Schindler pada Selasa (3/1).

Menurutnya sebuah jaringan, terlebih organisasi transnasional seperti Al-Qaeda biasanya terpusat dan tidak bisa bekerja tanpa pemimpin.

"Sebuah jaringan hanya bekerja dengan seorang pemimpin. Anda membutuhkan seseorang di mana semuanya menyatu," jelas Schindler, seperti dimuat France 24.
 
Schindler kemudian mengatakan beberapa peneliti sebagian besar meyakini Zawahiri masih hidup dan saat ini berada di Iran.

"Zawahiri merupakan aset bagi Iran, mereka dapat menyerahkanya ke AS atau mengizinkannya menetap untuk mempersiapkan diri menyerang Barat," ungkapnya.

Sejalan dengan itu, peneliti seperti Raffaello Pantucci dan Kabir Taneja pada awal Desember lalu menyebut kemungkinan AS salah soal kematian Zawahiri.

Menurut Pantucci dan Taneja, sikap diam Al Qaeda atas kematian Zawahiri disinyalir karena mereka mendapatkan tekanan dari Taliban.

"Sikap Taliban yang tidak mengkonfirmasi kehadiran Zawahiri di Afghanistan atau mengakui kematiannya, diperlukan untuk mengelola hubungan yang rapuh dengan negara lain," jelasnya.

Kemungkinan lain soal kematian Zawahiri, menurut Pantucci dan Taneja adalah ia saat ini tengah bersembunyi untuk menghindari nasib buruk pendahulunya, yakni Osama Bin Laden.

"Zawahiri tidak pernah mencoba meniru karisma dan pengaruh bin Laden dan hanya memainkan peran kunci dalam mendesentralisasikan kelompok tersebut," ungkap mereka.

Seorang ahli Al Qaeda yang berbasis di AS, Barak Mendelsohn mengatakan sulit untuk mengetahui mengapa kelompok itu sangat lama mengumumkan pemimpin baru, tetapi menurutnya itu tidak begitu penting.

"Itu (pemimpin) adalah simbol pemersatu kelompok lintas batas, tetapi relevansi operasionalnya rendah," kata Barak.

Senada dengan pendapat Barak, seorang peneliti di International Center for the Study of Radicalisation, Tore Hamming mengatakan Al Qaeda tidak perlu memiliki pemimpin simbolis untuk berbicara atas nama kelompok tersebut.

Hamming melihat pola penunjukkan pemimpin kelompok ISIS yang sembunyi-sembunyi kemungkinan sama dan bisa diterapkan pada Al-Qaeda.

"ISIS memilih khalifah baru, tetapi tidak ada yang tahu siapa mereka dan tidak pernah mendengar kabar dari mereka. Namun pengikut mereka tetap setia," jelasnya.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Anak Kita dan Jarum Suntik Dopamin: Problem Anak Digital Native

Minggu, 28 Juli 2024 | 03:54

PKS Enggan Kawin Paksa Meski Telah Berkoalisi dengan Demokrat dan PDIP

Minggu, 28 Juli 2024 | 03:31

Divonis Bebas, Ronald Tannur Langsung Tinggalkan Rutan Surabaya

Minggu, 28 Juli 2024 | 02:58

Tinggalkan PDIP, Agustiar Sabran jadi Jagoan Gerindra di Pilkada Kalteng 2024

Minggu, 28 Juli 2024 | 02:27

Praktisi Hukum: Putusan Bebas Ronald Tannur Cederai Rasa Keadilan Masyarakat

Minggu, 28 Juli 2024 | 01:33

PDIP Akui Makin Intensif Komunikasi dengan PKB

Minggu, 28 Juli 2024 | 01:12

HNSI Siapkan 4 Program Strategis untuk Sejahterakan Nelayan

Minggu, 28 Juli 2024 | 00:50

PDIP Belum Tentu Dukung Anies

Minggu, 28 Juli 2024 | 00:29

Tak Gentar Hadapi Ridwan Kamil, Nasdem Intensifkan Komunikasi Politik

Minggu, 28 Juli 2024 | 00:07

DPD Hanura Papua Komitmen Dukung Kader Maju Pilkada 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 23:52

Selengkapnya