Berita

Perempuan di Afghanistan melakukan aksi protes terhadap larangan kuliah yang diberlakukan Taliban/Reuters

Dunia

Perempuan Afghanistan Lakukan Aksi Protes Larangan Kuliah, Lima Ditangkap Aparat Taliban

JUMAT, 23 DESEMBER 2022 | 18:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Aksi protes kembali mewarnai Afghanistan pada Kamis (22/12). Kali ini, pengunjuk rasa didominasi oleh para perempuan yang menentang larangan kuliah yang diberlakukan oleh Taliban.

Unjuk rasa berlangsung di Kabul dengan iring-iringan memenuhi beberapa ruas jalan.  Imbas dari aksi tersebut, Taliban  menangkap lima pengunjuk rasa yang semuanya adalah perempuan serta dan juga tiga orang wartawan.
Aksi protes telah meluas di beberapa daerah stelah Taliban mengumumkan larangan kuliah. Banyak perempuan Afghanistan yang berbaris melalui jalan-jalan di Kabul, sambil mengangkat spanduk dengan meneriakkan slogan-slogan yang menentang aturan Taliban tersebut.

Seperti dimuat BBC, seorang wanita yang ikut dalam aksi mengaku dipukuli dan beberapa ditangkap oleh petugas wanita Taliban yang berada di tengah-tengah para demonstran.

Seperti dimuat BBC, seorang wanita yang ikut dalam aksi mengaku dipukuli dan beberapa ditangkap oleh petugas wanita Taliban yang berada di tengah-tengah para demonstran.

Taliban telah mengerahkan personel keamanan dengan jumlah yang besar di Universitas Kabul untuk membubarkan para demonstran dengan cara-cara yang kasar.

"Ada terlalu banyak anggota perempuan Taliban di antara kami," kata demonstran perempuan kepada BBC yang dimuat Jumat (23/12).

"Mereka memukuli beberapa gadis kami dan menangkap beberapa lainnya. Mereka hendak membawa saya juga, tapi saya berhasil melarikan diri. Tapi saya dipukuli dengan kejam," tambah perempuan tersebut.

Setelah mengeluarkan larangan bagi anak perempuan di sekolah menengah untuk masuk sekolah, kini Taliban juga melarang para mahasiswi untuk menduduki kursi perkuliahannya. Salah seorang mahasiswi di Universitas Kabul pun mengaku kepada BBC bahwa kini mimpi dan masa depannya telah hancur karena Taliban.

"Mereka telah menghancurkan satu-satunya jembatan yang dapat menghubungkan saya dengan masa depan saya," kata seorang mahasiswa yang tidak disebutkan namanya.

Sebagai aksi solidaritas, beberapa pria di Afghanistan pun ikut melakukan sejumlah pembangkangan sipil. Sekitar 50 profesor universitas pria di lembaga publik dan swasta kini diketahui telah mengundurkan diri dari jabatan mereka, sementara beberapa mahasiswa pria dilaporkan menolak untuk mengikuti ujian.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya