Berita

Wakil Sekertaris Jenderal Partai Nasdem Jakfar Sidik/Net

Politik

Elite Nasdem: Ekonomi Indonesia Sangat Baik karena Masyarakat Masih Bisa Berwisata di Tengah Ancaman Resesi

JUMAT, 23 DESEMBER 2022 | 16:57 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Urusan ekonomi dalam negeri, sedikit banyak memang akan dipengaruhi kondisi ekonomi global. Salah satunya, di tengah ancaman global terkait resesi, perekonomian Indonesia masih bisa bergerak dengan banyak masyarakat menghabiskan uang untuk berwisata.

Begitu dikatakan Wakil Sekertaris Jenderal Partai Nasdem Jakfar Sidik dalam diskusi dan rilis survei Voxpol Center yang bertemakan "Catatan Akhir Tahun: Evaluasi Kinerja PEmerintah Dari Perspektif Demokrasi, Hukum, Ekonomi dan Isu Politik", di Hotel Amaris, Jakarta, Jumat (23/12).

“Artinya urusan ekonomi ini bukan hanya urusan dalam negeri, tapi dipengaruhi oleh situasi internasional, situasi global,” kata Jakfar


Menurutnya, dengan adanya ancaman resesi global tersebut, yang paling penting pemerintah harus melakukan sejumlah antisipasi atau membuat program sehingga guncangan ekonomi yang terjadi tidak terlalu terasa di Indonesia.

Jakfar mengingatkan masyarakat Indonesia ihwal pidato Presiden Joko WIdodo dalam acara IMF yang digelar di Bali bahwa ancaman resesi akan dirasakan dunia ke depan.

“Seingat saya di 2018, sebelum Pemilu 2019 ada pertemuan besar lebih besar daripada G20 kemarin, yaitu IMF dan World Bank. Waktu itu Presiden Jokowi juga berpidato di Bali, menyatakan bahwa winter is coming,” terangnya.

"Ada perang dagang Amerika dan China yang sampai blok-blokkan ekspor China diblok di Amerika dan lain lain secara substansial perekonomian Indonesia tidak boleh terganggu,” imbuhnya.

Dia menilai, dalam akhir tahun ini banyak masyarakat Indonesia yang berlibur di akhir tahun, sejumlah market mulai bangkit di wilayah wisata. Atas dasar itu, dia menilai perekonomian Indonesia sangat baik walaupun akan ada pengaruh dari ancaman resesi.

"Pemerintah sudah mengingatkan ini kita memasuki resesi 2023, orang masih sempat wisata artinya cadangan dan tabungannya masih cukup untuk menghadapi resesi ini,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya