Berita

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov/Net

Dunia

Kremlin: AS Manfaatkan Ukraina sebagai Alat Melemahkan Rusia

JUMAT, 23 DESEMBER 2022 | 10:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Rusia buka suara soal kunjungan Presiden Ukraina Volodymir Zelensky ke Amerika Serikat. Menurut Kremlin, Washington tampaknya berniat mengobarkan perang proksi melawan Rusia dengan menggunakan Ukraina sebagai alat.

Dalam pernyataannya pada Kamis (22/12), Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kesimpulan utama dari pertemuan antara Zelensky dan Presiden AS Joe Biden di Washington adalah bahwa baik AS maupun Ukraina tidak siap untuk memperhatikan kekhawatiran Rusia.

"Tentu saja, kami mengikuti (pertemuan) ini, kami mengetahui semua informasi yang masuk, " kata Peskov kepada wartawan, seperti dikutip dari RT.


"Di mata Moskow, baik Presiden Joe Biden maupun Presiden Zelensky tidak mengucapkan kata-kata apa pun yang dapat ditafsirkan sebagai potensi kesiapan untuk memperhatikan kekhawatiran Rusia," tambahnya.

Peskov melanjutkan dengan mengatakan bahwa dirinya menyesali fakta bahwa Biden telah gagal memperingatkan Zelensky agar tidak menembaki daerah pemukiman di Donbass.

"Tidak ada pihak yang menyerukan perdamaian,"" katanya.

Menurut Peskov, AS terus mengobarkan perang melawan Rusia secara tidak langsung, sementara mencatat bahwa pengiriman senjata lebih lanjut dari Amerika dan negara lain hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina.

Sebelumnya pada Rabu malam, duta besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, juga menuduh Washington mengobarkan perang proksi melawan Moskow.

"AS dan Ukraina sangat bergantung pada gagasan gila untuk mengalahkan Rusia di medan perang," katta Antonov.

Zelensky tiba di Washington pada Rabu untuk kunjungan luar negeri resmi pertamanya sejak Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari.

Selama pertemuannya dengan Biden di Gedung Putih, presiden AS berjanji untuk mendukung Kiev selama diperlukan. Dia juga mengkonfirmasi penyerahan baterai pertahanan udara Patriot dan bantuan militer lainnya yang akan datang.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya