Berita

David Barnea, direktur agen mata-mata Israel Mossad/Net

Dunia

Kepala Mata-mata Israel: Iran di Masa Depan akan Terus Memasok Rusia dengan Senjata yang Lebih Canggih

JUMAT, 23 DESEMBER 2022 | 08:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  Iran berusaha untuk meningkatkan pengiriman senjata canggih ke Rusia, yang saat ini meluncurkan invasinya di Ukraina. Kepala mata-mata Israel tidak menyebutkan bahwa senjata canggih itu dimaksudkan untuk mendukung Rusia menumpas Ukraina, tetapi dengan pengiriman senjata tersebut jelas menunjukkan indikasi bahwa ada peran Iran.

"Iran sedang meradikalisasi dan meningkatkan upayanya untuk melakukan serangan teroris, yang kami tekan setiap hari, di seluruh dunia," ujar David Barnea, direktur agen mata-mata Israel Mossad, dalam pidato yang disampaikan Kamis malam (22/12) di kepresidenan Israel saat memberikan penghargaan kepada dua belas agen mata-mata terkemuka pada kesempatan hari raya Yahudi.

"Hari ini, kami juga memperingatkan tentang rencana Iran di masa depan, yang mereka coba rahasiakan, untuk memperdalam dan memperluas pasokan senjata nuklir canggih ke Rusia," lanjutnya, seperti dikutip dari Ynet.


Telah banyak dilaporkan bahwa Iran memasok Rusia dengan rudal balistik serta drone, yang pada akhirnya digunakan Rusia dalam invasinya ke Ukraina.

Sebelumnya,  kantor berita negara IRNA mengumumkan bahwa empat tim mata-mata Mossad Israel ditangkap. Iran menuding keempatnya telah "mengambil keuntungan dari kerusuhan" di negara itu. Iran telah diterjang aksi protes mematikan sejak kematian Mahsa Amini pada September yang tewas dalam tahanan polisi moral.

Hubungan Israel dengan Iran memburuk terutama sejak  Iran mengambil posisi garis depan melawan Israel dengan melatih Hizbullah Lebanon serta mendorong pejuang Palestina melawan Israel.

Hubungan Israel dengan Rusia pun diwarnai dengan 'kehati-hatian' terutama sejak  pecahnya perang Rusia di Ukraina Februari lalu.

Hubungan antara kedua negara saat ini hanya karena perlu menjaga lebih dari satu juta warga bekas Uni Soviet yang ada di Israel, sementara Rusia menyebarkan pasukan di negara tetangga Suriah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya