Berita

Aksi protes di Iran/Net

Dunia

Laporan: Sebanyak 43 Pengacara Diringkus dan Ditahan Sejak Aksi Protes Meletus di Iran

JUMAT, 23 DESEMBER 2022 | 08:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan keamanan Iran telah menangkap setidaknya 43 pengacara sejak protes meletus  di negara itu pada September.

Komite sukarelawan yang menyoroti situasi para tahanan di Iran mengatakan dalam laporannya, sejauh ini hanya 20 pengacara yang telah dibebaskan dan beberapa dari mereka telah dibebaskan sementara dan dengan jaminan.

Dua pengacara lainnya dari Asosiasi Pengacara Azerbaijan Timur, yaitu Sina Yousefi dan Negin Kiani bahkan divonis dengan hukuman kurungan masing-masing bulan penjara dan satu tahun penjara, juga dilarang meninggalkan negara selama dua tahun.


Setelah dimulainya protes nasional dan penangkapan ribuan pengunjuk rasa, yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang tewas dalam tahanan polisi moral, beberapa pengacara mengumumkan bahwa mereka akan mewakili para tahanan secara gratis, seperti dilaporkan IranInt.

Pada awal November, empat puluh pengacara Iran mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kebanyakan orang tidak lagi menginginkan Republik Islam dan meminta rekan-rekan mereka untuk berbicara dan membela rakyat.

Mengacu pada sistem pemerintahan otokratis Pemimpin Tertinggi, para pengacara Iran sangat mengkritik aturan absolut seorang ulama, menyatakan "legitimasi hukum apa pun tergantung pada kemauan dan persetujuan publik, dan tidak ada yang berhak memutuskannya."

Perwalian Mutlak seorang ahli hukum atau Velayat-e Faqih adalah sistem pemerintahan yang telah mendukung cara Iran beroperasi sejak Revolusi Islam 1979 di negara itu. Pada dasarnya, teori yang berakar pada Islam Syiah ini membenarkan kekuasaan ulama atas negara.

Pengacara Iran Mustafa Nili, yang telah mewakili banyak aktivis politik dan sipil serta sejumlah orang, menjadi salah satu yang ditangkap. Nili ditangkap oleh agen intelijen yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) pada awal November di Bandara Mehrabad di Teheran. Aparat kemudian menuju rumahnya dan menggeledah serta menyita beberapa dokumen.

Nili belum mendengar apa tuduhan terhadapnya.

Kemarahan atas kematian Amini telah mendorong ribuan warga Iran turun ke jalan untuk menuntut lebih banyak kebebasan dan hak-hak perempuan dalam ancaman terbesar bagi pemerintah Islam sejak revolusi 1979.

Lebih dari 270 orang tewas dalam penumpasan itu, menurut kelompok hak asasi manusia. Beberapa ribu lainnya telah ditangkap, termasuk banyak pengunjuk rasa, serta jurnalis, pengacara, aktivis, pembela hak digital, dan lain-lain.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya