Polisi federal Irak menjaga pos pemeriksaan di Bagdad/Net
Teror bom mengguncang Irak pada Minggu (18/12) waktu setempat. Delapan petugas polisi dilaporkan tewas dalam peristiwa itu.
Sumber polisi mengatakan, bom tersebut menghantam konvoi polisi di dekat Desa Al Safra sekitar 30 km barat daya Kirkuk di distrik Riyadh. Selain korban tewas, dua petugas dalam kondisi kritis.
"Pengeboman itu diyakini sebagai serangan ISIS," kata polisi kepada
AFP, yang menyebutkan jumlah korban awal tujuh orang tewas.
"Bom itu diikuti oleh serangan langsung dengan senjata kecil," kata seorang sumber polisi kepada kantor berita tersebut.
Serangan Minggu terjadi hanya beberapa hari setelah tiga petugas polisi dan seorang warga sipil tewas di distrik Tarmiyah, utara Baghdad, dalam dua bom pinggir jalan yang dituding dilakukan oleh ISIS. Distrik ini sering diserang oleh militan ISIS.
"Perdana Menteri Mohammed Shia Al Sudani telah memerintahkan jalan-jalan untuk diperiksa dan penyelidikan dibuka atas serangan itu," kata Yehia Rasool, juru bicara militer Irak.
Distrik Riyadh telah diserang beberapa kali oleh militan, yang terletak di dekat Pegunungan Hamrin, yang melindungi sisa-sisa kelompok tersebut sejak kekalahannya di Mosul pada 2017.
Agustus lalu, beberapa polisi tewas dalam serangkaian serangan di distrik tersebut.
Gubernur Kirkuk Rakan Al Jabouri mengatakan pihak keamanan akan melakukan pembalasaan segera atas serangan itu.