Berita

Kardinal Sekretaris Negara Vatikan Pietro Parolin/Net

Dunia

Vatikan Siap Jadi Tuan Rumah untuk Pertemuan Ukraina dan Rusia

SELASA, 13 DESEMBER 2022 | 06:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Vatikan bisa menjadi tempat yang cocok untuk negosiasi antara Rusia dengan Ukraina. Kardinal Sekretaris Negara Vatikan Pietro Parolin mengatakan kedua belah pihak harus segera mengambil langkah perdamaian dan menentukan model pembicaraan itu sendiri.

"Kami siap. Vatikan dapat menjadi tempat yang cocok untuk itu. Keinginan kami adalah menawarkan ruang di mana kedua belah pihak dapat bertemu dan memulai dialog tanpa persyaratan awal," katanya, seperti dikutip dari TASS, Senin (11/12).

Pernyataan itu bukan yang pertama kali dilontarkan. Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Vatikantelah menyatakan kesediaan Tahta Suci untuk melakukan yang terbaik untuk membantu membangun dialog antara Rusia dan Ukraina.


Parolin, yang menempati urutan kedua setelah paus dalam hierarki Vatikan, mengatakan dia yakin selalu ada ruang untuk negosiasi.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya untuk segera menghentikan perang yang sudah berlangsung lama. Menurutnya, Paus Fransiskus telah  mengindikasikan bahwa Vatikan sedang bekerja untuk menemukan solusi sehubungan dengan Ukraina.

Sementara mengusulkan perdamaian untuk Ukraina dan Rusia, Paus baru-baru ini mendapat kecaman keras dari beberapa pihak, salah satunya adalah Free Nations League, sebuah kelompok pengasingan yang mewakili beberapa dari lusinan kelompok etnis non-Rusia di dalam Rusia.

Kelompok itu mengajukan protes atas komentar Paus yang menyebut Chechen dan Buryat "mungkin yang paling kejam" dalam perang yang sedang berlangsung di Moskow di Ukraina.

Dalam surat itu, Free Nations League menyebut pernyataan Paus itu memalukan, ofensif, tidak terbukti, dan penuh provokasi.

Dalam sebuah wawancara dengan publikasi Jesuit Amerika yang diterbitkan pada 28 November, Francis menjawab pertanyaan tentang perang di Ukraina dengan mengatakan: "Ketika saya berbicara tentang Ukraina, saya berbicara tentang kekejaman karena saya memiliki banyak informasi tentang kekejaman pasukan yang datang. di. Umumnya, yang paling kejam mungkin adalah mereka yang berasal dari Rusia, tetapi bukan dari tradisi Rusia, seperti Chechen, Buryati, dan sebagainya. Tentu saja, yang menginvasi adalah negara Rusia." 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya