Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Food Estate Jadi Contoh Lain Proyek Buruk Pemerintahan Jokowi

JUMAT, 02 DESEMBER 2022 | 08:08 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Proyek food estate dianggap hanya sebuah proyek asal jadi tanpa perencanaan yang matang. Dampaknya akan menjadi beban pemerintahan Joko Widodo karena menambah deretan berbagai proyek yang tidak signifikan dirasakan rakyat.

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, pembangunan food estate diharapkan untuk tidak mangkrak seperti proyek-proyek yang sudah-sudah.

"Terlihat kurang adanya koordinasi antarkementerian yang ada, masa proyeknya sudah dikerjakan, uang negara sudah dikucurkan ternyata tidak ada orangnya," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (2/12).

Menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, jika ada koordinasi yang baik antarkementerian, tidak mungkin terjadi proyek yang tidak fungsional.

"Food estate menjadi contoh dari sekian proyek buruk pemerintahan Jokowi. Kalau tidak ada orangnya ngapain dibangun, kan tidak mungkin jin dan setan yang akan bercocok tanam, ini sangat aneh sekali, padahal katanya keuangan sedang sulit bahkan utang negara makin membengkak," kata Saiful.

Proyek food estate menurut Saiful, merupakan salah satu bentuk contoh menguapnya anggaran negara. Dikarenakan, tidak jelas peruntukannya, tidak ada perencanaan yang matang, dan yang terpenting, tidak ada koordinasi antarkementerian, sehingga terkesan hanya untuk menghambur-hamburkan uang rakyat.

"Pasti rakyat berpikir proyek food estate hanya sebuah proyek asal jadi, memperbanyak deretan proyek yang telah dikerjakan, memperseret APBN tapi minim fungsional. Ini tentu akan menjadi beban sejarah pemerintahan Jokowi, di mana proyek-proyek dibangunnya tidak secara komprehensif dipikirkan daya gunanya, alhasil tidak tepat sasaran seperti yang diinginkan," pungkas Saiful.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya