Berita

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China/Net

Dunia

China Gunakan Artificial Intelligence untuk Bangun Kualitas Tentara Kelas Dunia

RABU, 30 NOVEMBER 2022 | 12:23 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam upaya membangun kapasitas militer kelas dunia, pemerintah China akan menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang diterapkan pada berbagai sistem dan senjata tak berawak dengan operasi otonom terpusat.

Inisiasi tersebut bersumber dari pidato Presiden Xi Jinping pada Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China (PKC) bulan lalu yang menyebut pentingnya mempercepat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjadi tentara kelas dunia.

Menurut Xi, PLA akan mulai mengembangkan strategi dan taktik baru serta meneliti karakteristik perang terkomputerisasi dan cerdas yang diperkuat dengan undang-undang yang mengaturnya.


“Kami akan membangun sistem pencegahan strategis yang kuat, meningkatkan proporsi pasukan domain baru dengan kemampuan tempur baru, mempercepat pengembangan kemampuan tempur tak berawak dan cerdas, serta mendorong pengembangan dan penerapan sistem informasi jaringan yang terkoordinasi,” ujarnya dalam Kongres, seperti dimuat ANI News pada Rabu (30/11).

Xi telah berjanji bahwa China akan mendukung pengembangan terintegrasi PLA melalui mekanisasi, teknologi informasi, dan intelijen.

Komitmen ini menunjukkan bahwa kepemimpinan nasional China telah menunjukkan kesediaannya untuk memajukan konsep kecerdasan buatan yang telah berkembang pesat sejak 2019 dan telah dimasukkan ke dalam strategi pertahanan nasional China.

Menurut laporan Pusat Komunikasi Strategis Indo-Pasifik (IPSC), upaya China untuk mencapai kemajuan militer tersebut menunjukkan bahwa meskipun telah dilakukan reformasi selama beberapa dekade, beberapa aspek dari kekuatan besar China masih belum terotomatisasi.

Meski begitu, negara tirai bambu tidak melihat penggunaan senjata tradisional sebagai masalah yang serius, sebab merujuk pada sejarah perang Jerman blitzkrieg yang saat itu masih sedikit mekanisasi namun berhasil melawan Prancis hanya dalam 42 jam.

China melihat pengembangan kecerdasan buatan dengan militernya akan semakin memperkuat sistem pertahanan negara mereka dibandingkan dengan negara lainya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya