Presiden Joko Widodo melemparkan jaket G20 saat acara Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11)/Repro
Tidak ada gagasan dan rekam jejak dalam kriteria calon pemimpin pilihan Presiden Joko Widodo yang disampaikan di depan pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu lalu (26/11).
Alih-alih mengedepankan gagasan, Presiden Jokowi justru melempar kode fisik atas pemimpin pilihannya, yakni berambut putih dan wajah berkerut.
"Seharusnya Jokowi menyebut kriteria capres pilihannya berdasarkan gagasan dan rekam jejak, bukan dengan menyebut ciri-ciri fisik seperti rambut putih dan kerutan wajah," kritik pengamat politik Igor Dirgantara kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/11).
Gagasan dan rekam jejak, kata Igor, amat penting dimiliki bakal calon presiden masa depan. Sebab nasib bangsa Indonesia akan ditentukan oleh capres terpilih selama lima tahun pemerintahannya.
Bacaan Igor, Jokowi enggan membicarakan kriteria capres pilihan dari sudut gagasan dan rekam jejak karena partainya, PDIP, masih diam.
"Bisa jadi karena belum ada kepastian yang akan diusung oleh Megawati dan PDIP. Padahal Jokowi selalu bilang agar tidak terlalu lama memutuskan," tegasnya.
Faktor kedua, Jokowi masih bersikap hati-hati meskipun terkesan mendahului PDIP.
"Menyebut ciri 'warna rambut' atau sebelumnya soal 'jatah Prabowo' itu jauh lebih sopan daripada menyebut jenis kelaminnya (pria/wanita)," tandasnya.