Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Taliban Desak Pengungsi Afghanistan di Iran dan Pakistan untuk Tidak Ikut Campur dalam Aksi Protes

JUMAT, 25 NOVEMBER 2022 | 18:05 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Maraknya aksi protes nasional di Iran dan Pakistan belakangan ini kerap berakhir dengan bentrokan dan aksi kekerasan hingga memakan korban jiwa.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Taliban mengimbau warga Afghanistan yang mengungsi di sana untuk tidak ikut-ikutan dalam aksi protes tersebut.

Wakil Menteri Pengungsi Taliban, Abdul Rahman Rashid dalam sebuah pesan video pada Rabu (23/11) mendesak para pengungsi tidak ambil bagian karena protes itu merupakan urusan negara mereka masing-masing.


"Demonstrasi adalah urusan dalam negeri mereka (Iran dan Pakistan), rakyat mereka berdemonstrasi, jangan merusak hidup Anda," ujarnya seperti dimuat The Khaama Press.

Seruan itu datang menyusul semakin tingginya aksi demontrasi yang tersebar di Iran untuk menuntut kematian Mahsa Amini, wanita 22 tahun yang meninggal saat berada di dalam penjara moral.

Pada Selasa (22/22), pengadilan Iran mengumumkan telah menangkap 40 warga negara asing sehubungan dengan protes negara baru-baru ini.

Berdasarkan data PBB, telah ada 3,4 juta orang pengungsi pengungsi Afghanistan di Iran dengan hampir 2 juta di antaranya tidak memiliki dokumen resmi.

Dalam laporan juga disebutkan sejak Taliban berkuasa di Afghanistan pada Agustus tahun lalu, jumlah pengungsi yang melarikan diri ke Iran bertambah hingga ratusan ribu orang.

Sama halnya dengan Iran, Pakistan juga mengalami hal yang sama. Akibat ketidakstabilan politik dan ekonomi serta bencana banjir bandang, mendorong warga yang frustrasi melakukan aksi protes menuntut pemerintah.

Awal bulan ini, aksi protes yang dikomandoi oleh mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, memperoleh serangan peluru dari dua orang pelaku bersenjata.

Terdapat 1,3 juta pengungsi Afghanistan yang tinggal di Pakistan saat ini, dan menurut PBB ratusan ribu di antaranya hidup dengan tidak layak.

Kerentanan tersebutlah yang mendorong Taliban meminta warganya di negara lain untuk tidak membahayakan diri dan menjauhi aksi protes yang tidak ada kaitanya dengan mereka.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya