Presiden Joko Widodo bersama Prabowo Subianto dan sejumlah menteri saat meninjau food estate di Kalimantan Tengah/Ist
Program food estate yang digagas oleh pemerintah untuk menunjang dan meningkatkan produktifitas pangan nasional disambut baik petani di Kalimantan Selatan.
Hasrudin yang tergabung dalam kelompok tani Tabah Berdayung, Kabupaten Tanah Laut ini mengaku senang terkait dengan rencana pemerintah untuk menjalankan program food estate di Kalimantan Selatan.
“Itu bagus, kalau dilibatkan. Petani-petani akan mengerti lahan, artinya sudah paham dengan kondisi-kondisi alam. Itu memang harus dilibatkan sebenarnya,†kata Hasrudin kepada saat dihubungi, Senin (21/11).
Hasrudin bersama para petani lainnya mengaku telah 10 tahun menggeluti penangkanan benih padi. Dengan adanya food estate, ia berharap bisa memproduksi benih-benih padi bahkan padi unggulan untuk kebutuhan dalam negeri.
“Kita kan disini penangkaran benih padi. Untuk memproduksi bibit padi yang berkualitas,†ujar dia.
Namun, Hasrudin mengusulkan agar pemerintah juga turut membantu dalam hal pemasaran hasil panen para petani. Tidak sekedar hanya membantu pada tahan proses penanamannya saja.
“Kita kan tanam sendiri, tapi setelah panen tidak dibantu untuk memasarkan hasil panen. Pemerintah gak ikut memasarkan. Harusnya pemerintah ikut juga,†pintanya.
Program
food estate digawangi oleh lintas kementerian yang dikomandoi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertujuan selain memenuhi kenutuhan pangan dalam negeri dan meningkatkan produktivitasnya, juga merupakan solusi bagi Indonesia untuk menghadapi ancaman krisis pangan, yang sudah melanda beberapa negara di dunia.
Di Kalimantan Selatan sendiri, pemerintah telah merencanakan dua Kabupatan yang akan dibuat food estate, yaitu Barito Kuala dan Tanah Laut disiapkan sebagai kawasan pengembangan food estate pada 2022. Pemprov Kalsel menargetkan pembangunan kawasan food estate seluas 50 ribu hektare untuk tanaman padi dan jagung.