Berita

Pendakwah asal India, Zakir Naik/Twitter

Dunia

Makin Kontroversial, Qatar Undang Zakir Naik Khotbah di Piala Dunia

SENIN, 21 NOVEMBER 2022 | 14:17 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Gelaran Piala Dunia Qatar semakin kontroversial, lantaran negara Muslim itu berencana mengundang seorang pendakwah kondang asal India, Zakir Naik untuk memberikan ceramah islam di acara tersebut.

Keputusan Qatar telah menarik banyak perhatian, lantaran Zakir Naik dikenal sebagai dai yang bermasalah di India karena kerap menyampaikan ujaran kebencian dan terlilit kasus pencucian uang.

Kabar diundangnya Naik dalam perhelatan sepak bola dunia itu disampaikan oleh seorang presenter di saluran olahraga milik negara Qatar, Alkass, Faisal Alhajri di akun media sosialnya.


"Buronan India Zakir Naik akan menghadiri Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar, dan akan 'memberikan banyak ceramah agama' sepanjang turnamen," tulisnya di Twitter, seperti dimuat DNA pada pada Senin (21/11).

Berita itu juga dikonfirmasi oleh pembawa acara TV Qatar dan jurnalis, Zain Naik dengan menyertakan foto Zakir Naik di Twitter.

"Salah satu Cendekiawan Islam paling populer di zaman kita Dr Zakir Naik telah mencapai #Qatar untuk #FIFAWorldCup," cuitnya.

Zakir Naik dilarang di India pada 2016 dan menghadapi tuduhan menyebarkan ujaran kebencian dan menghasut terorisme melalui saluran televisi pribadi bernama Peace TV yang diperkirakan memiliki 200 juta penonton di seluruh dunia.

Ia juga menghadapi tuduhan pencucian uang setelah dia dituduh memperoleh aset kriminal senilai 28 juta dolar AS atau setara Rp 439 miliar untuk membeli properti di India dan mendanai acara tersebut.

Pendakwah yang menggunakan bahasa inggris di setiap ceramahnya itu juga merupakan pendiri Islamic Research Foundation (IRF), sebuah organisasi yang dilarang pemerintah India karena melanggar hukum.

Ada banyak bukti yang menunjukkan Zakir Naik terus berusaha menjangkau para pengikutnya di India dengan menyebarkan ajarannya melalui video ceramah provokatif yang disebarluaskan melalui berbagai saluran media sosial.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya