Berita

Adu mulut antara Presdien China Xi Jinping dengan PM Kanada, Justin Trudeau di arena KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu/Net

Politik

Pembicaraan PM Kanada Bocor di G20, Rocky Gerung: RI Enggak Bisa Nyimpan Rahasia

SABTU, 19 NOVEMBER 2022 | 17:23 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Bocornya isi pembicaraan Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, terkait campur tangan China dalam urusan dalam negerinya, yang terungkap dalam pelaksanaan KTT G20 di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022 lalu, dinilai sebagai satu kelemahan Indonesia.

Penilaian tersebut disampaikan pengamat politik, Rocky Gerung, saat diwawancarai jurnalis senior Hersubeno Arief, yang disiarkan dalam kanal Youtubenya, Jumat kemarin (18/11).

"Ini kalau kita mau bayangkan, kenapa dia bocor di situ (acara G20)? Itu artinya Kanada atau blok barat memanfaatkan G20 tanpa koordinasi dengan Indonesia. Kira-kira begitu," ujar Rocky dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/11).

Menurut mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini, seharusnya Indonesia sebagai penyelenggara KTT G20 bisa menjaga kerahasian pembicaraan di antara negara-negara yang terkait.

"Artinya, kemampuan Indonesia untuk menyimpan rahasia para pemimpin dunia yang bersidang itu enggak terlaksana," tuturnya.

Bagi Rocky, kebocoran isi pembicaraan Trudeau yang akhirnya dipublikasi oleh para jurnalis internasional yang hadir dalam KTT G20 memiliki cara pandang yang berbeda.

"Akhirnya jurnalis internasional menilai ini dimanfaatkan oleh kekuatan besar numpang di dalam event yang presidensinya adalah Indonesia," kata Rocky.

"Indonesia mungkin kaget-kaget, 'waduh bocor tuh, kita enggak tahu'. Kan mestinya Indonesia lebih dahulu tahu, karena dia tuan rumah, 'oh ada pembicaraan bilateral, dua kamar, antara Tredeau dan Biden," sambungnya.

Oleh karena itu, Rocky menyimpulkan kejadian kebocoran isi pembicaraan Tradeau yang berujung cekcok mulut dengan Presiden China, Xi Jinping, di sela-sela kegiatan KTT G20 beberapa hari lalu, adalah karena ada intel asing yang bermain untuk mengangkat isu tertentu.

"Jadi sebetulnya dari sudut pandang diplomasi Indonesia kalah dalam meperebutkan isu, karena isu dipakai oleh Jinping, dipakai oleh Biden, dan kita tahu ada juga proxy Amerika lah," demikian Rocky.


Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya