New York dilanda badai salju pada Jumat pagi (18/11) waktu setempat, melumpuhkan bagian barat dan utara kota.
Badai yang bertiup dari Danau Erie dan Danau Ontario telah menciptakan salju dengan ketinggian mencapai tiga hingga lima kaki dari tanah atau sekitar 1,5 meter.
Aparat di Kabupaten Erie melaporkan dua orang meninggal setelah menderita serangan jantung karena kelelahan saat berusaha menyekop salju yang menghalangi jalan.
Dewan kota menyampaikan belasungkawa dan simpati terhadap korban dan mengatakan bahwa badai salju itu sangat lebat dan membahayakan.
"Kami mengirimkan simpati terdalam kami dan mengingatkan semua bahwa salju ini sangat lebat dan berbahaya," tulis Dewan Kota dalam pernyataannya, seperti dikutip dari CBS.
Badai salju besar pertama di kawasan itu terjadi pada Kamis dan meningkat semalaman hingga Jumat, jauh sebelum dimulainya musim dingin pada 21 Desember.
Badai efek danau melepaskan semburan hujan deras sporadis sepanjang hari, mengubur beberapa daerah di salju setinggi beberapa kaki, dan diperkirakan akan bertahan hingga Minggu, menurut Layanan Cuaca Nasional.
Keparahan badai sangat bervariasi karena kekhasan badai efek danau yang disebabkan oleh angin dingin.
Penduduk di beberapa bagian Buffalo terbangun karena tiupan salju yang lebat, diselingi oleh gemuruh guntur sesekali.
Sementara sekolah ditutup sejak Kamis, begitu juga dengan Stasiun Amtrak di Buffalo, Air Terjun Niagara, dan Depew. Banyak penerbangan masuk dan keluar dari Bandara Internasional Buffalo Niagara dibatalkan.
Ini adalah hujan salju terburuk di selatan kota New York.
