Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

PBB: Rusia dan Ukraina Sama-sama Lakukan Penyiksaan pada Tawanan Perang

RABU, 16 NOVEMBER 2022 | 12:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tindakan penyiksaan dan pelecehan pada tawanan perang dilaporkan Kantor HAM PBB (OHCHR) telah dilakukan oleh kedua pihak, baik Rusia maupun Ukraina selama sembilan bulan terakhir.

Berdasarkan laporan tim pemantau PBB yang berbasis di Ukraina, dengan mewawancarai 100 tawanan perang dari dua pihak konflik mengatakan sebagian besar tahanan Ukraina mendapatkan penyiksaan dan perlakuan yang buruk dari pasukan Rusia.

Kepala misi pemantauan, Matilda Bogner menyebut para tawanan tersebut memperoleh serangan anjing, sengatan listrik dengan Taser dan telepon militer serta kekerasan seksual.

"Perlakuan itu ditujukan untuk mengintimidasi dan mempermalukan mereka," ungkapnya seperti dimuat Reuters.

Mengutip kesaksian seorang pria di koloni penjara dekat Olenivka, Bogner mengatakan  anggota kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Rusia telah menyambungkan kabel listrik ke kamaluan dan hidung korban saat proses interogasi.

"Mereka hanya bersenang-senang dan tidak tertarik dengan jawaban saya atas pertanyaan mereka," jelasnya.

Di lain pihak, Bogner juga menyebut Ukraina telah melakukan kejahatan yang sama pada tawanan perang Rusia.

Ia dapat mengkonfirmasi kebenaran dari laporan yang menuduh Ukraina telah melakukan eksekusi singkat terhadap tahanan Rusia.

Mengutip kesaksikan para tahanan Rusia, mereka mengaku dipermalukan di depan umum dengan diarak menggunakan truk dan van dalam keadaan tangan terikat dan tanpa sehelai pakaian.

Selain itu, aksi pemukulan massal terhadap tahanan yang dianggap sebagai ucapan selamat datang menjadi kasus yang banyak dilaporkan para tawanan dari penjara Ukraina.

Merespon hal tersebut, pemerintah Ukraina mengklaim akan mengusut tuntas pelanggaran yang dilaporkan dan mengambil tindakan hukum yang sesuai.

Sementara Rusia, yang menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu, terus menyangkal melakukan penyiksaan atau bentuk penganiayaan lainnya terhadap tawanan perang.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya