Berita

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam forum Club de Madrid (CdM)/Ist

Politik

Dari Berlin, SBY Serukan Para Pemimpin Dunia Turunkan Ego dan Bekerjasama Atasi Ancaman Krisis Global

SENIN, 31 OKTOBER 2022 | 21:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerukan agar para pemimpin dunia menurunkan ego masing-masing, dan bekerja bersama-sama untuk memecahkan beberapa masalah dunia yang menghadang bersamaan.

Setidaknya ada tiga masalah ini adalah perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, ancaman resesi ekonomi global dan perubahan iklim serta bencana alam yang menyertainya.

Seruan ini disampaikan SBY dalam pertemuan para mantan kepala negara yang tergabung dalam Club de Madrid (CdM) di Berlin, Senin (31/10).


"Kita hidup dalam dunia yang terbelah. Dunia yang terkunci dalam rivalitas. Ruang dialog semakin menyusut. Pendekatan zero-sum makin dianggap lazim. Serta kurangnya kepemimpinan global yang bisa mengeluarkan kita dari kondisi yang tidak ideal ini," kata SBY.

SBY mengajak para pemimpin dunia untuk menjawab tiga pertanyaan besar. Pertama, bagaimana tentang upaya penyelesaian krisis multidimensi yang kompleks ini, yaitu elemen keamanan, ekonomi, kemanusiaan, lingkungan, dan politik yang saling terkait

Kedua, di dunia yang penuh persaingan dan ketidakpercayaan, bagaimana mungkin bisa meningkatkan ruang kerja sama antar bangsa, termasuk antar masyarakat sipil.

Ketiga, karena tatanan dunia tampaknya memudar, bagaimana kita menyesuaikan tatanan dunia dengan realitas dan kebutuhan abad ke-21.

SBY juga mengingatkan bahwa kerjasama antar para pemimpin dunia ini pernah berhasil dilakukan.

"Kita pernah melakukan hal ini sebelumnya pada tahun 2008. Ketika dunia dilanda krisis keuangan global, negara-negara G20 berhasil menyelesaikan masalah dengan bekerja sama, bahu-membahu," ungkap SBY.

Saat ini, lanjut dia, G20 menghadapi dilema serius tentang bagaimana mengatasi tantangan global secara efektif, ketika persaingan dan perpecahan sudah mendominasi.

Atas dasar itu, SBY mengusulkan, mengapa sangat penting untuk mengakhiri perang di Ukraina sehingga komunitas internasional dapat kembali memfokuskan energi mereka untuk mengatasi masalah-masalah global yang menjadi perhatian bersama.

Di akhir pidatonya, SBY mengatakan, semua pihak mungkin bukan power holders, tetapi dengan niat baik dan tulus yang tidak perlu diragukan lagi, sebab sudah menjadi kewajiban moral untuk menawarkan gagasan-gagasan konstruktif, yang mungkin disarankan kepada G20, Dewan Keamanan PBB, dan para pemimpin dunia yang sekarang berkuasa.

"Suara kita mungkin tidak didengar oleh komunitas dunia. Tapi, saya percaya kita memiliki kewajiban moral untuk membagi pandangan kita. Kita tidak ingin disalahkan oleh sejarah karena kita tidak melakukan apa-apa,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya