Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Ibnu Suhendra/Net
Faktor keamanan dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November menjadi fokus stakeholder terkait, baik dari Polri hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
BNPT bahkan telah menggelar berbagai latihan pengamanan guna mencegah adanya aksi terorisme selama gelaran KTT G20 di Bali.
"Pelaksanaan (latihan) ini berlangsung sejak Desember 2021 hingga November 2022 sebagai bentuk kesiapsiagaan nasional kita dalam upaya pengamanan G20,†kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Ibnu Suhendra kepada wartawan, Rabu (19/10).
Latihan berfokus pada pengamanan para delegasi yang hadir pada KTT G20 di Bali dari ancaman terorisme. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan TNI dan Polri, termasuk BIN dalam membantu pengamanan para delegasi KTT G20.
“Pengamanan kami ada ring 1 dan ring 2, dalam hal ini fokus pada pencegahan terorisme,†lanjutnya.
Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan Danu Putra mengatakan, latian pengamanan dilakukan agar lebih optimal lantaran delegasi yang hadir merupakan utusan dari negara-negara anggota G20 dan kepala negara dari masing-masing negara anggota G20.
“Sebelumnya memang tingkat menteri atau tingkat lain. Tapi pola pengamanan yang jelas pada prinsipnya sama, tinggal tingkatkan eskalasinya,†tegasnya.
Adapun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Badung Bali mengimbau masyarkat setempat agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban hingga pelaksanaan KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang berlangsung dengan aman dan lancar.
Demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Bupati Badung I Nyoman Giri Presta mengimbau warga segera menyelesaikan konflik-konlik yang ada.
“Warga juga kami imbau agar menyelesaikan potensi konflik sosial atau adat yang masih ada di wilayah masing-masing secara arif dan bijaksana,†tutup Bupati Badung.
